BRINS Bertekad Jadikan Asuransi Social Currency

Mempunyai produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat juga menjadi kunci pelaku industri untuk dapat survive dan hal ini menjadi penting untuk inklusivitas.
Menciptakan sebuah tren atau trendsetting yang menjadi social currency, seharusnya menjadi fokus untuk berkomunikasi dengan generasi millennial untuk melakukan literasi finansial, lanjutnya.
Seperti Aplikasi BRINS Mobile yang berbasis Artificial Intelligence (AI), pengembangan penggunaan Gamification berbasis Augmented Reality (AR) yang tengah disiapkan BRINS, dan penggunaan media sosial menjadi tools yang menarik bagi generasi millennials.
Selanjutnya, utilisasi menjadi jawaban bagi permasalahan masyarakat Indonesia yang belum digital savvy dan berada di rural area.
Di mana kerjasama dengan agen bank lakupandai berperan penting untuk melakukan penetrasi ke masyarakat sekitarnya dengan dibekali pelatihan edukasi yang dilakukan BRINS dan dibekali melalui aplikasi BRINSAgent untuk semakin memudahkan.
“Literasi secara digital dengan intermediary dapat menjadi solusi atas tantangan geografis, cost effectiveness, dan tentu saja dapat menjangkau wide-range, terlebih ditengah masa pandemi seperti ini,” tutupnya. (dil/jpnn)
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan, di tahun 2019 literasi asuransi di Indonesia berada di angka 19,4%
Redaktur & Reporter : Adil
- BRI Insurance Catat Laba Rp 702 Miliar di 2024, Tumbuh 45 Persen
- Direktur Pegadaian Dinilai Berhasil Membangun Layanan Bank Emas
- Begini Kunci Jasindo Mencetak Kinerja Positif dan Perluas Pasar Asuransi
- Nasabah WanaArtha Life Meminta Keadilan dan Berharap Uang Investasi Kembali
- Wujudkan Kepedulian Sosial, Asuransi Jasindo Salurkan Bantuan Sarana Prasarana
- Pentingnya Memiliki Asuransi Syariah dalam Manajemen Risiko & Melindungi Aset Kekayaan