Bu Guru Ini Menagih Janji Rp 3,8 M dari Raja Salman

Bu Guru Ini Menagih Janji Rp 3,8 M dari Raja Salman
Zulfitri Zaini, 58, warga Jorong Sungai Rotan, Nagari Cupak, Kabupaten Solok yang kaki kanannya diamputasi akibat hancur tertimpa pecahan besi pada peristiwa runtuhnya crane Mekkah 2015. Foto: Riki Chandra/Padang Ekspres/JPNN

"Kaki palsu masih jarang saya gunakan, sebab masih ngilu. Menurut dokternya, saya akan efektif memakai sepatu ini setelah dua tahun ke depan atau saat rasa ngilu di kaki ini sudah hilang total," katanya lagi.

Anak ke-4 dari 8 orang bersaudara itu mengatakan, sampai hari ini dia masih menjalani kewajibannya sebagai seorang guru.

"Bosan di rumah terus. Saya pergi dengan tongkat, mengajar 3 kali dalam seminggu," terangnya.

Zulfitri masih tetap berharap atas janji santunan yang sebesar Rp 3,8 miliar dari Pemerintah Saudi Arabia yang telah diumumkan pada seluruh masyarakat Indonesia dan bahkan dunia.

Menurut Zulfitri, Raja Arab Saudi itu sendiri hanya mrnyampaikan janji melalui media cetak dan elektronik. Namun, tidak bertatap muka langsung antara korban dengan Raja tersebut.

Dia berharap, Pemerintah Arab Saudi dapat merealisasikan janjinya. Sehingga, dapat meringankan beban biaya pengobatan kaki yang ditanggungnya selama ini.

"Kalau bertemu langsung tidak pernah, saya hanya mendengar janjinya melalui berita," sebutnya.

Di samping itu, Pemerintah Kabupaten Solok sendiri juga belum pernah memberikan bantuan ataupun perhatian terhadap korban crane Makkah tersebut. "Kalau Kemenag pernah sekali membesuk saat baru pulang," sebut Zulfitri.

Hampir 1,5 tahun berlalu, janji Raja Arab Saudi untuk menyantuni para korban ambruknya crane di Masjidil Haram pada 11 September 2015 lalu, belum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News