Buah Bibir Dunia untuk Kampung Miskin Medellin

Buah Bibir Dunia untuk Kampung Miskin Medellin
INOVASI DI TENGAH KEMISKINAN: Cable car yang menjadi angkutan umum warga miskin di Kota Medillin, Kolombia. FOTO: DAHLAN ISKAN

Karcis Metrocable di Medellin itu tentu dibuat murah: setara Rp 9.000. Itu sudah termasuk seandainya Anda ingin menyambung perjalanan dengan kereta Metro menuju pusat Kota Medellin. 

Dari stasiun Metrocable terbawah sampai ke kampung paling atas, terdapat tiga stasiun. Jarak tempuh 2 km yang dulu 2,5 jam itu cukup diganti dengan Metrocable 20 menit. Kecepatan kereta gantung tersebut 16 km/jam. 

Belakangan, Pemkot Medellin membangun sambungan cable car dari stasiun teratas itu ke puncak gunung yang tidak ada kampungnya. Untuk turisme. Dengan jarak lebih pendek, tarif dua kali lebih mahal. 

Itulah untuk kali pertama saya naik kereta gantung dengan pemandangan lautan rumah kumuh di bawahnya. 

Kadang-kadang kereta gantung yang saya naiki itu seperti hendak menyenggol atap rumah petak. Tapi, saya tidak takut. Kalaupun senggolan tersebut terjadi, tidak akan membahayakan kereta gantung. Pasti atap rumahnya yang copot. Dengan mudah. Atap seng itu kelihatannya tidak dipaku. Hanya ditindih bata. Mungkin dulu tidak mampu membeli paku. 

Ternyata bukan hanya saya yang baru pertama naik Metrocable. Dua orang di depan saya (satu kereta gantung bisa digunakan untuk delapan penumpang) juga baru sekali itu. Padahal, mereka orang Medellin. Rupanya dia tinggal di bagian Kota Medellin yang lebih kaya. 

Hari itu hari Minggu. Rekreasinya ke kampung miskin. (*)


INILAH yang membuat Medellin terpilih sebagai kota paling inovatif di dunia pada 2012: memberikan kemewahan untuk kampung termiskin di kota paling


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News