Budi Daya Jangkrik, Wayan Raup Omzet Rp 30 Juta per Bulan

Budi Daya Jangkrik, Wayan Raup Omzet Rp 30 Juta per Bulan
I Wayan Putrana budi daya jangkrik di rumahnya. Foto: Rojai/Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com - I Wayan Putrana budi daya jangkrik setelah melihat belakangan ini banyak orang yang hobi memelihara burung. Warga Karang Medain, Mataram, NTB itu menjual sekitar 20 kilogram lebih jangkrik setiap harinya.

ALI ROJAI, Mataram

MESKI tidak memiliki pengalaman dan minim pengetahuan soal budi daya jangkrik, tidak menyurutkan semangat I Wayan Putrana merambah usaha ini. Terbukti dengan bekal keinginan dan tekad yang kuat, kini ia sukses menjadi pengusaha jangkrik beromzet sekitar Rp 30 juta per bulan.

Wayan, sapaan akrabnya merintis budi daya jangkrik sejak 2012. Waktu itu ia masih kuliah di Universitas Mataram. Meski tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum tidak membuatnya malu ketika memutuskan untuk menjadi peternak jangkrik.

“Jangankan beternak jangkrik, dulu saya masih kuliah jadi tukang parkir di Airlangga,” kata Wayan.

Kemarin, pria 25 tahun ini asyik membuat media untuk pengembangbiakkan jangkrik. Berbekal ilmu yang didapatkan dari teman di Jawa yang dipadukan dengan ilmu didapatkan di internet. Budi daya jangkrik dilakukan Wayan mirip ayam broiller.

Hanya saja, tempat budi daya jangkrik ini bentuknya kotak-kotak dari tripleka yang disekat. Bagian bawahnya ditaruhkan terai telur. Masing-masing kotak atau boks dengan ukuran 2x1 meter yang jumlahnya 30 kotak berisi jangkrik. Satu kotak isinya 50 kilogram jangkrik.

“Masing-masing kotak ini beda usia jangkriknya. Jadi tiap harinya ada saja yang dipanen,” kata Wayan.

Banyaknya orang yang hobi memelihara burung dimanfaatkan betul I Wayan Putrana dengan budi daya jangkrik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News