Budidaya Udang Konsep Modern, Kolam Dicor, Pakai Kincir

Budidaya Udang Konsep Modern, Kolam Dicor, Pakai Kincir
Kolam tambak ikan milik Jawa Pos Group di Lombok Timur. Foto: RARA AYWARA FOR KALTIM POST

Di Balikpapan, banyak sekali pengusaha tambak udang. Tapi masih konvensional. Belum mengarah ke konsep modern, pakai kolam dicor, pakai kincir. Namun lagi-lagi masalahnya pada kapital.

Sehingga hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi OPD terkait, bagaimana agar perbankan masuk dan mendukung. Tak hanya itu, ini juga jadi peluang yang bisa diseriusi oleh Perusda Balikpapan.

“Apalagi tambak udang ini cash flow-nya sangat cepat. Hanya 60-90 hari sudah panen. Tinggal meyakinkan perbankan atau pihak ketiga bahwa dengan konsep yang lebih modern, bisa memberikan hasil yang lebih baik dari pada yang lain,” tambahnya.

Sebagai anak dari petambak udang, dia tahu betul, perawatan tambak udang konvensional tak semudah yang dibayangkan. Karena langsung bersentuhan dengan tanah, maka PH air akan sangat bergantung pada kondisi tanah itu.

Kadar oksigen air juga tak bisa dikontrol. Residu pakan yang terkumpul selama beberapa hari bahkan beberapa bulan lama-kelamaan menjadi racun. Sehingga menambah tingkat kematian.

“Pasar udang masih sangat luar biasa. Ini jadi peluang Perusda. Bisa mereka turun langsung menjadi pemodal, atau mereka mengumpulkan sejumlah petambak yang punya lahan. Kemudian mencarikan pihak ketiga. Tinggal diatur bagaimana sistem bagi hasilnya. Saya pikir langkah konkretnya seperti itu,” pungkasnya. (rsh2/k18)


Di Balikpapan banyak sekali pengusaha tambak udang tapi budidaya udang itu masih konvensional.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News