Bukan Bom, Hanya Laptop

Bukan Bom, Hanya Laptop
Bukan Bom, Hanya Laptop
Selanjutnya Pius mengaku mendapat informasi dari teman lainnya, kalau tas yang ia lupa di depan teras itu dikira bom dan sudah dibawa polisi. “Teman saya di kantor mengontak saya dan mengatakan, bahwa leptop Jim (pemilik tas) telah dibawa polisi dan dikira berisi bom, itulah yang saya ketahui,” ungkap Pius.

Tak jauh beda dengan yang disampaikan Pius, hal yang sama diungkapkan Jimreves E S Muloke. Dikatakan, bahwa benar tas tersebut miliknya yang berisi latop serta kalkulator. “Awalnya benar saya menyuruh teman saya untuk memasukan tas tersebut ke dalam mobil. Hanya saja, saat kami kembali ke mobil, saya tidak melihat dan menanyakan apakah tas tersebut sudah dimasukan kedalam mobil atau tidak. Sebab sebelumnya saya dibuat pusing oleh kunci mobil saya yang tinggal di ruangan kerja saya, sehingga saat ditemukan sudah tidak terpikir dengan laptop saya, tetapi langsung pulang,” tuturnya.

Namun ketika pagi harinya, saat hendak mengambil tas di dalam mobil, Jimreves tidak menemukan tas tersebut. Ia kemudian ditelepon temannya dan  mengatakan bahwa tas miliknya telah dibawa oleh Brimob, karena sempat diduga isinya adalah bahan peledak. “Selanjutnya saya beserta teman saya Pius pergi ke Brimob dan kini memberi keterangan di Polres Jayapura Kota tentang kejadian sebenarnya,” ceritanya.

Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kejadian itu. “ Jangan berpikir ini adalah kesengajaan, melainkan ini adalah keteledoran kami. Hanya saya tidak menyangka ini berkembang menjadi teror bom,” terangnya.(ro/luc)


JAYAPURA- Tas Laptop berwarnah hitam yang sempat menghebohkan masyarakat Abepura dan sekitarnya yang diduga berisi Bom, untuk meneror kantor di Kanwil


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News