Buktikan Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia di KAA

Buktikan Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia di KAA
Buktikan Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia di KAA. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonsia, Grace Natalie. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie mengatakan Indonesia harus memanfaatkan momentum Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60. Sebagai tuan rumah dan penggagas KAA, pemerintah harus mengumumkan pada dunia, tentang rencana Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Menurut Grace, Indonesia pada KAA harus membuktikan diri sebagai "core national interest" yang harus dihormati bangsa-bangsa lain.

Sebagaimana Soekarno dulu menjadikan KAA sebagai monentun untuk membangun poros ketiga dunia.

"Tanpa itu KAA hanyalah reuni tanpa makna. Kembali ke laut adalah kembali ke pangkuan IBU," kicau Grace lewat akun Twitterinya, @grace_net dengan tagar #SolidaritasDuniaBaru pada Senin (20/4).

Grace menjelaskan di saat Soekarno menggagas Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955, dunia sedang terbelah dalam kekuatan bipolar: Blok Barat dan Blok Timur. Lewat KAA, Soekarno menggagas Aliansi Non-Blok. Meski Non-Blok, namun Soekarno sedang membangun kekuatan sendiri: poros ketiga dunia.

"Dengan cara itu Soekarno bebas mendayung di antara 2 blok. KAA adlh strategi diplomasi Indonesia paling cemerlang," jelas Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie, lewat akun Twitterinya, @grace_net (Senin, 20/4) dengan tagar #SolidaritasDuniaBaru.

Era Soekarno memang beda masalahnya yang dihadapi saat sekarang. Dunia tidak sama lagi secara geopolitik. Asia tidak lagi terjajah tapi sudah tumbuh menjadi raksasa dunia.

"Asia tidak lagi terjajah, bahkan Asia adalah raksasa ekonomi yang ditopang dengan bonus populasi," ucapnya.

JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie mengatakan Indonesia harus memanfaatkan momentum Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News