Buku SBY Tak Cocok untuk SMP
FSGI Usul DAK Dukung Unas, DPR Siapkan RUU Perbukuan
Jumat, 28 Januari 2011 – 07:35 WIB
Di tempat terpisah, Indonesia Corroption Watch (ICW) menilai pengadaan buku tentang SBY tersebut berpotensi memunculkan tindak pidana korupsi. "Modusnya bisa beragam," tutur Kepala Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW Ade Irawan.
Baca Juga:
Dia mencontohkan korupsi bisa muncul dalam bentuk permainan antara pemenang lelang dan dinas pendidikan setempat. Dia membeberkan, anggaran DAK 2010 mencapai Rp 3,7 triliun. Nah, 35 persen di antaranya dianggarkan untuk pengadaan buku, baik buku teks pelajaran maupun buku pengayaan. "Buku teks saja, banyak siswa yang belum bisa beli," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listiarti menjelaskan bahwa materi buku tentang SBY itu tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru tingkat SMP. Dia menolak jika buku tersebut dibandingkan dengan buku bacaan seperti novel Harry Potter. "Buku itu tidak bisa disamakan dengan buku Harry Potter," tegasnya.
Penulis buku teks pelajaran PPKN itu mengatakan, penggunaan dana DAK seharusnya bersumber dari kebutuhan sekolah. "Tidak asal terima. Mubazir," ujarnya. Jika memang anggaran DAK dibelanjakan untuk buku pengayaan, dia menyarankan lebih baik dialokasikan untuk buku yang terkait dengan pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional (unas).
JAKARTA - Peredaran dan distribusi buku tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai buku pengayaan di kalangan SMP di Klaten terus menuai
BERITA TERKAIT
- Universitas Terbuka Luncurkan MBKM Expo, Cetak Generasi Unggul & Kompetitif
- Belajar Digitalisasi Kenotariatan, INI German Federal Chamber of Notaries Teken MoU
- UKI Undang Dosen Asal Belanda untuk Perkuat Kolaborasi Global
- Alumni USAHID Luncurkan Program Orang Tua Asuh
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Tingkatkan Literasi, Lotte Mall Membangun Perpustakaan Sekolah di Jakarta