Bullying di Medan Berujung Kematian Korban, Sahroni Minta Polri Buka Hotline Pengaduan

Selain itu, dia juga meminta kepolisian di semua daerah membuka hotline pengaduan kasus perundungan.
"Kalau perlu buat nomor aduan bagi siswa/siswi yang sudah merasa terancam di sekolahnya. Kita harus menghadirkan terobosan inovatif, karena kasus bullying ini begitu mengkhawatirkan,” tambahnya.
Sahroni merasa budaya atau pembiaran bullying dapat berdampak pada karakter anak dalam jangka panjang. Dia khawatir sekolah menghasilkan pribadi-pribadi yang terbiasa merendahkan, bahkan berbuat kasar kepada orang lain.
Terlebih lagi bila perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah menular bahkan menjadi kebiasaan sampai ke lingkungan masyarakat yang lebih luas.
"Kasus bullying ini kan biasanya dilakukan oleh pengecut, baik itu individu atau gerombolan. Saya tidak ingin adanya pembiaran atas budaya-budaya buruk seperti ini, terutama di lingkungan anak dan remaja," tegasnya.(fat/jpnn)
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni minta Polri buka hotline pengaduan kasus bullying pasca kasus perundungan di Medan berujung kematian korban.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Segera Disidang, 3 Tersangka Kasus Perundungan Dokter Aulia Belum Ditahan
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- 3 Tersangka Kasus Pemerasan-Perundungan Dokter Aulia Risma Akan Disidang