Bupati Langkat Sempat Kabur Saat Diburu KPK, Kemudian Menyerahkan Diri ke Polisi
jpnn.com, JAKARTA - Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Langkat, Sumatera Utara, Terbit Rencana Perangin Angin sempat menemui kendala.
Bupati Langkat yang merupakan politikus Partai Golkar itu diduga sempat kabur saat akan ditangkap Satuan Tugas (Satgas) KPK.
"Diduga sengaja menghindar dari kejaran tim KPK," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/1).
Dia menjelaskan awalnya, Satgas KPK melakukan operasi tangkap tangan di Kabupaten Langkat, Selasa (18/1) sekitar pukul 19.00 WIB.
Tim KPK yang sudah menduga adanya penerimaan uang oleh penyelenggara negara, bergerak mengikuti beberapa pihak, di antaranya, kontraktor Muara Perangin Angin.
Muara diketahui melakukan penarikan sejumlah uang di salah satu bank daerah.
Di sisi lain, lanjut Ghufron, tiga kontraktor lainnya, yakni Marcos Surya Abdi, Shuhanda Citra, dan Isfi Syahfitra menunggu di kedai kopi.
Ketiga kontraktor swasta itu merupakan orang kepercayaan Terbit dan adik kandungnya, Iskandar Perangin Angin, yang juga menjabat Kepala Desa Balai Kasih.
KPK mengungkap bahwa Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin diduga sempat menghindar dari kejaran Tim KPK. Bupati Langkat kemudian menyerahkan diri ke polisi.
- 2 Pria Merampas Mobil dan Menikam Sopir Taksi Online, Terancam Lama di Penjara
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Mampang, Ini Penjelasan Kombes Ade Rahmat
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Chandrika Chika Cs Bakal Menjalani Rehabilitasi di Lido