Buta Terhadap Ilmu Agama Membuat Sebagian Orang Tersesat

Buta Terhadap Ilmu Agama Membuat Sebagian Orang Tersesat
Program ngabuburit yang bertajuk “Inspirasi Walisongo; Iman, Ilmu dan Amal” yang ditayangkan melalui kanal YouTube BKNP PDI-P pada Selasa (11/5). Foto: dok PDIP

"Semisal orang berkata saya beriman kepada Allah, itu buktinya apa? misalnya berbuat baik atau beramal saleh. Dan berbuat baiknya itu harus maslahat untuk dirinya sendiri dan orang lain, tidak dalam artian berbuat bagi orang lain dengan cara zalim kepada diri sendiri, atau berbuat baik terhadap diri sendiri lantas zalim kepada orang lain," lanjut Nur Rofiah

Praktik beragama yang mantap dan tidak mudah goyah itu bisa dicapai jika didasari oleh ilmu-ilmu agama yang benar, diperoleh dari sumber yang bisa dipercaya, bukan didasari oleh duga-duga dan dorongan hawa nafsu belaka.

Beragama tanpa ilmu berpotensi merusak segalanya, karena boleh jadi dia menyangka benar apa yang salah fatal, menduga suatu perbuatan sebagai ibadah padahal sama sekali bukan.

Ada yang, kata dia, menganggap berpahala atas apa yang sebenarnya berdosa, meyakini maslahatnya sesuatu padahal senyatanya adalah mafsadat dan sebaliknya, demikianlah seterusnya.

Menurutnya, kebutaan akan ilmu-ilmu agama telah membuat sebagian besar kaum beragama menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan mereka dan mengangkat orang-orang yang tidak paham agama sama sekali menjadi panutannya.

Ketika dalam kondisi seperti ini, maka satu-satunya cara yang bisa mengontrol hawa napsu dan perbuatannya adalah ilmu pengetahuan. Maka dengan mantapnya ilmu pengetahuan akan berdampak baik pada perilaku orang dalam beragama.

“Untuk bisa memastikan bahwa perbuatan kita itu memberi dampak baik bagi diri sendiri dan pihak lain sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah, maka perlu ilmu. Tidak yang asal-asalan semisal ingin berbuat baik tapi caranya membahayakan,” jelas Nur Rofiah

Kemudian Nur Rofiah memberikan arahan bagaimana cara mendapatkan ilmu yang baik. Hal itu bisa di dapatkan dari pengalaman, dari bertanya, atau memperbanyak bacaan.

Kebutaan akan ilmu-ilmu agama telah membuat sebagian besar kaum beragama menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan mereka dan mengangkat orang-orang yang tidak paham agama sama sekali menjadi panutannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News