Cacing Pita 2,8 Meter Ditemukan dari Perut Warga Simalungun

Cacing Pita 2,8 Meter Ditemukan dari Perut Warga Simalungun
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, MEDAN - Cacing pita sepanjang 2,8 meter ditemukan dari tubuh seorang warga Desa Nagari Dolok, Silau Kahean, Simalungun, Sumut, Kamis (21/9) lalu.

Penemuan ini merupakan yang terpanjang di dunia, karena sebelumnya ditemukan cacing pita sepanjang 1,5 meter dari tubuh manusia di Bangladesh.

Penemuan ini diungkapkan dr Umar Zein dalam seminar proposal penelitian Survei Epidemiologi dan Observasi Kasus Taeniasis di Desa Nagari Dolok, Silau Kahaean, Simalungun yang digelar di lantai 7 gedung Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU), Jalan STM, Medan Johor, Kamis (19/10) siang.

Dijelaskan Umar Zein, awalnya seorang warga Desa Nagari Dolok, Silau Kahaean, Simalungun datang kepadanya untuk berobat karena keluhan di perut.

Setelah diperiksa, didiagnosa kalau orang tersebut menderita Taeniasis atau penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia yang dapat menular dari hewan ke manusia, maupun sebaliknya.

Mengingat 3 tahun lalu juga ada kasus serupa dari daerah yang sama, kata Umar Zein, dirinya membentuk tim untuk melakukan penelitian.

Kemudian, mereka mengambil sampel 29 orang suspect Taeniasis dan diberikan obat Paraziquantel 1 tablet ukuran 600 Mg setiap orang. Selanjutnya, setiap orang diberikan obat pencahar.

“Kemudian semua orang itu BAB. Hasilnya, ada keluar proglotid yang keluar bersama tinja setelah pemberian obat Praziquantel. Setelah itu Strobila atau skolek yang keluar, menandakan cacingnya sudah mati. Namun, ada kita temukan satu cacing sepanjang 2,8 meter,” ujar Umar.

Penemuan ini merupakan yang terpanjang di dunia, karena sebelumnya ditemukan cacing pita sepanjang 1,5 meter dari tubuh manusia di Bangladesh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News