Capres Ideal Bukan Sosok Pandai-Berwibawa

Capres Ideal Bukan Sosok Pandai-Berwibawa
Capres Ideal Bukan Sosok Pandai-Berwibawa
Hasil survei juga mengungkap bahwa mayoritas publik tidak mempermasalahkan asal-usul kedaerahan untuk menjadi bahan pertimbangan memilih presiden dan wapres. Yaitu, 65 persen. "Tapi, yang menjadikan hal tersebut pertimbangan masih 28 persen. Ini realitas juga," tandas Didik lagi. Sisanya, 7 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

Terkait dikotomi militer-sipil, survei PDB juga mengungkap bahwa publik tidak mempersoalkan hal itu. Saat ditanyakan bahwa jika ada dua tokoh yang kualitasnya sama mencalonkan diri menjadi presiden, satu dari militer dan yang lain warga sipil, presentase publik yang memilih masing-masing berbagi sama. Masing-masing dipilih 43 persen responden. Sisanya, 14 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

Begitu pun dikotomi tokoh parpol dan nonparpol. Masing-masing persentase pilihannya juga tidak jauh berbeda. Publik yang memilih tokoh bukan parpol 32 persen, sedangkan yang memilih tokoh parpol 46 persen.

Lalu, yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab 22 persen. "Ini realitas politik pemilih bahwa parpol juga masih jadi pilihan masyarakat," kata Didik lagi.

JAKARTA - Para tokoh yang berniat masuk dalam kontestasi 2014 sudah harus berbenah. Hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) yang dikomandani Didik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News