Cegah Gaduh soal PKI Berulang, Ini Saran PBNU ke Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud mengharapkan pemerintah segera melakukan rekonsiliasi terhadap korban tragedi 1965. Menurutnya, rekonsiliasi itu juga harus menjangkau para anak cucu anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Marsudi megatakan, anak cucu anggota PKI tentu tak bisa disalahkan. Karena itu, sebaiknya pemerintah menggelar islah.
"Memberi maaf, islah, berdamai harus rekonsiliasi kepada generasi seterusnya. Karena generasi itu tidak tahu," ujar Marsudi seperti diberitakan JawaPos.Com, Rabu (20/9).
Marsudi menambahkan, dirinya tidak tahu detail tentang peristiwa kelam dalam sejarah perjalanan Indonesia itu. Sebab, dia hanya memperoleh cerita dari para pendahulunya.
Oleh sebab itu, tidak adil bila anak dan cucu anggota PKI disalahkan terus-menerus. "Saya sendiri umur 53 tahun dan lahir 1964 tidak tahu apa yang terjadi dahulu. Jadi perlu mengampuni, rekonsilisasi juga," katanya.
Lebih lanjut Marsudi mengatakan, rekonsiliasi juga untuk mencegah kegaduhan yang terus terjadi setiap September. "Tujuannya untuk kebaikan bangsa Indonesia ke depan," ungkapnya.
Namun demikian, Marsudi menegaskan bahwa rekonsiliasi bukan berarti menghilangkan sejarah kekejaman PKI. "Jadi sejarah jangan sampai hilang dan tetap ditulis seperti itu," pungkasnya.(cr2/JPC)
Ketua PBNI Marsudi Syuhud menyatakan, anak cucu anggota PKI tak semestinya ikut disalahkan. Karena itu, pemerintah harus mendorong islah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kembali Memanas, Wasekjen PBNU Sesalkan PKB yang Alergi Regenerasi Pimpinan
- Menunggu Putusan MK, PBNU: Jangan Larut dalam Kebencian, Harus Move On
- Menurut Ketua PBNU, Sejarah Pemilu Berulang, Soeharto Pakai TNI, Jokowi Gunakan Polri
- Amerika Terancam Jadi Negara Komunis ala China
- Peningkatan Perubahan Iklim, UNUSIA Gelar Kajian Mengenai Fikih Lingkungan
- PBNU Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran