Cemburu, Cekik Istri hingga Tewas lalu Coba Bunuh Diri

Cemburu, Cekik Istri hingga Tewas lalu Coba Bunuh Diri
Cemburu, Cekik Istri hingga Tewas lalu Coba Bunuh Diri

jpnn.com - MOJOKERTO - Fredi Hariyanto, 21, tergolong suami sadis. Dia tega menghabisi nyawa istrinya, Ingga Dwi Tendi Ariska, 19, di rumah ibunya di Dusun Janti RT 3, RW 1, Desa Punggul, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Senin malam (20/10).

Selain memukul kepala ibu satu anak itu dengan palu, pelaku mencekik leher korban hingga tewas. Setelah menghabisi nyawa korban, buruh pengolah barang bekas (rongsokan) tersebut mencoba bunuh diri. Dia menyayat tendon dan urat nadi tangan kirinya dengan menggunakan cutter. Tetapi, pelaku selamat karena keburu ditolong tetangga.

Diduga, pelaku itu tega membunuh istrinya karena sakit hati karena dibakar cemburu. Pelaku menuding korban memiliki pria idaman lain (PIL). Selasa pagi (21/10) janazah korban dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) kampung kelahirannya, di Desa Seketi, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.

Sementara itu, pelaku masih dirawat intensif di IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSK (Rumah Sakit Kusta) Sumberglagah, Pacet. Selama dirawat, kaki kanan korban terborgol. Dia juga dijaga ketat petugas Polsek Dlanggu.

Mustari, paman Fredi, menyatakan bahwa pembunuhan sadis tersebut diketahui sekitar pukul 22.00 di kamar depan rumah Sutikah, ibu Fredi, tidak lama setelah dia mendapatkan kabar dari Nafiah, nenek Fredi. ''Neneknya datang ke rumah sambil menggendong anak mereka. Katanya, Fredi sudah membunuh istrinya,'' cetusnya.

Sejak menikah 1,5 tahun, pelaku dan korban dikaruniai seorang bayi laki-laki berusia enam bulan. Anak pertama itu diberi nama Natan. ''Begitu saya masuk kamar, istrinya sudah tergeletak di atas kasur dengan bersimbah darah. Malahan sebagian darah yang tercecer di lantai sudah mengering,'' jelasnya.

Dalam kamar yang berukuran 2 x 2 meter tersebut, Mustari juga melihat pelaku terkapar di atas lantai sembari merintih kesakitan karena tangan kirinya bersimbah darah. ''Ada luka bekas sayatan cutter di tangan kirinya. Katanya, dia mau bunuh diri sekalian,'' tegasnya.

Sementara itu, pelaku mengaku membunuh karena dibakar rasa cemburu. Pria kelahiran 1993 tersebut diam-diam menduga bahwa istrinya berhubungan dengan PIL melalui SMS (short messager service) dan telepon. ''Saya cemburu. Dia (korban, Red) berhubungan dengan pria lain lewat handphone,'' katanya di IGD RSK Sumberglagah.

Nah, di tengah memendam rasa cemburu, pelaku menyatakan bahwa emosinya kian memuncak begitu mengetahui korban berbicara dengan orang lain lewat handphone. Akhirnya, dia pun tega memukul korban dengan menggunakan palu. ''Saat itu dia sedang saya pijat. Saya ambil palu di belakang (dapur, Red) lalu kepalanya saya pukul,'' ungkapnya.

Tidak puas memukul dengan palu dan melihat korban bercucuran darah, dia kemudian mencekik leher korban hingga tewas. Ironisnya, putri seorang pengusaha barang bekas tersebut tewas di depan balitanya yang saat itu sedang tertidur di kamar yang sama.''Setelah itu, saya mengiris tangan kiri saya dengan cutter,'' ujarnya.

Plt Kasubaghumas Polres Mojokerto Ipda Akhdiyat mengungkapkan, setelah pembunuhan, petugas langsung mengamankan pelaku. Pelaku yang berusaha bunuh diri itu diamankan dari rumahnya dalam kondisi tangan kiri robek karena disayat dengan cutter. ''Cuma, hingga sekarang dia (pelaku, Red) belum bisa dimintai keterangan,'' paparnya.

Meski demikian, pelaku dijaga ketat oleh polisi. Petugas memborgol kaki kanan pelaku dengan dikaitkan di antara bed (kasur) pasien. (ris/abi/mas/JPNN)


MOJOKERTO - Fredi Hariyanto, 21, tergolong suami sadis. Dia tega menghabisi nyawa istrinya, Ingga Dwi Tendi Ariska, 19, di rumah ibunya di Dusun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News