Cendol Dawet

Oleh: Dahlan Iskan

Cendol Dawet
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ini juga soal manajemen. Yakni manajemen kesehatan pribadi.

Mengapa tidak menyuruh orang untuk dikirim ke tempat lain?

Itu keinginan saya yang utama. Tapi tidak ada orang menganggur.

Di RS ini semua sibuk. Mereka konsentrasi penuh. Pasien terlalu banyak. Kamar penuh sekali.

Keluarga saya tidak bisa. Mereka lagi karantina.

Bagi saya perawat lebih penting menyelamatkan pasien. Saya tidak mau mengganggu mereka. Saya juga tidak bisa melongok ke luar pintu.

Saya hanya bisa sedih: makanan dibuang. Maka saya sembah makanan itu sebelum saya buang. Saya minta maaf kepadanya.

Banyak makanan di kamar sebenarnya baik saja. Dulu. Bisa untuk yang menunggu. Atau dibawakan untuk siapa saja. Tapi kali ini beda. Tanpa penunggu. Tanpa penjenguk.

Intinya: cendol-cendol di darah saya itu sangat berbahaya. Terutama karena status saya yang residivis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News