Cerita Ketua KPU Arief Budiman Mendapat Ancaman Akan Dibom

Cerita Ketua KPU Arief Budiman Mendapat Ancaman Akan Dibom
Ketua KPU Arief Budiman di gedung KPU, Jakarta, Selasa (21/5/2019)dini hari. FOTO: FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

Nama Tsabits dipilih juga tidak lepas dari momentum pemilu. Nama itu terinspirasi dari nama juru bicara Nabi Muhammad, Tsabits bin Qais.

Pemilihan nama tersebut didasarkan pada kesadaran bahwa pemilu harus berintegritas dan berpegang pada kebenaran. ’’Selain doa untuk anak, sebenarnya nama itu sekaligus mengingatkan diri saya sendiri untuk berpegang pada kebenaran,’’ urai Arief.

Ada cerita tersendiri terkait kelahiran Tsabits. Awalnya, dokter memperkirakan kelahiran si jabang bayi akan berlangsung 15–20 April.

Di situlah Arief Khawatir. Sebab, 17 April merupakan puncak pemilu. Tapi, rupanya, Tuhan berkehendak lain. Pada pemeriksaan berikutnya, dokter memprediksi Tsabits akan lahir sebelum 12 April.

BACA JUGA: Laode Ida: Pak Jokowi, Tolong Jangan Pakai Wiranto Lagi

Kondisi Imawati mengharuskannya melahirkan dengan cara Caesar. Dokter pun mengusulkan agar persalinan berlangsung pada 4 April. Namun, Arief menawar. Dia menanyakan kepada dokter, apakah bisa bila operasi dilakukan 5 April siang, setelah salat Jumat.

Alasan memundurkan hari itu pun bukan karena alasan religius. Misalnya, hari baik atau semacamnya. ’’Terus terang, 4 April itu ada rapat di KPU yang tidak bisa saya tinggalkan,’’ tuturnya.

Satu hal yang tidak banyak diketahui publik adalah berbagai teror yang mengancam para personel komisioner KPU sepanjang proses rekapitulasi. Mulai teror pesan ancaman dari nomor tidak dikenal hingga ancaman terbuka lewat akun media sosial. Apalagi, para komisioner KPU mengelola akun sendiri.

Ketua KPU Arief Budiman cerita sudah sering mendapatkan ancaman teror, salah satunya ancaman bom.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News