Cerita Mbah Rono, Pak SBY pun Tak Berani Intervensi

Cerita Mbah Rono, Pak SBY pun Tak Berani Intervensi
Mantan Kepala PVMBG, Surono, ketika ditemui di Boutique Apartemen Kemayoran Jakarta, Jumat 29/12. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos

Peristiwa Merapi memang langsung melambungkan nama Surono. Keberaniannya mengambil keputusan dengan perhitungan yang cermat akhirnya diakui banyak kalangan.

Masyarakat Jogja pun memberikan penghargaan dengan memanggilnya Mbah Rono. Mbah bukan dalam arti harfiah, yakni kakek, melainkan orang yang dihormati masyarakat.

Pada 1 November lalu Surono resmi pensiun dari jabatannya sebagai staf ahli menteri ESDM. ’’Sekarang profesi saya pengacara. Pengangguran banyak acara,’’ kelakar pria kelahiran 8 Juli 1955 itu.

Bagaimana tidak, meski menganggur, Surono tetap menguji disertasi mahasiswa S-3. Dia juga bergabung dalam sejumlah grup WhatsApp warga yang terkait Gunung Agung.

Sebelum pensiun, dia bahkan sempat terbang ke Washington pada Oktober. Misinya, meyakinkan presiden World Bank untuk tidak hengkang dari Bali. Penjelasan Surono pun bisa diterima.

Karena itu, pertemuan tahunan World Bank dan IMF dipastikan bakal tetap dilaksanakan di Bali pada pekan kedua Oktober 2018.

Terakhir, ayah dua anak dan dua cucu itu sempat kembali menyosialisasikan prosedur darurat dalam menghadapi gempa kepada anak dan para tetangganya di kompleks apartemen.

Pada 15 Desember lalu terjadi gempa berkekuatan 6,9 SR di pesisir selatan Jawa Barat, dekat Tasikmalaya.

Surono, yang akrab dipanggi Mbah Rono, ketika itu tahu Gunung Merapi akan meletus lebih besar, tetapi dia tidak boleh ngomong seperti itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News