Cerita Mbah Rono, Pak SBY pun Tak Berani Intervensi

Cerita Mbah Rono, Pak SBY pun Tak Berani Intervensi
Mantan Kepala PVMBG, Surono, ketika ditemui di Boutique Apartemen Kemayoran Jakarta, Jumat 29/12. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos

Rupanya, gempa itu juga dirasakan Surono dan keluarganya yang menghuni apartemen di lantai 32. Putri Surono, Bestri Aprilia, yang apartemennya satu lantai dengan dia bertanya apakah perlu turun.

’’Saya jawab, kita turun. Meski sebenarnya saya tahu itu gempa posisinya terlalu jauh dan dalam, sehingga dirasakan luas tapi daya rusaknya kecil,’’ terangnya.

Dia hanya ingin mengajari keluarganya, bahwa bila ada gempa, prosedur evakuasi harus dilakukan.

Akhirnya, mereka turun lewat tangga darurat dari lantai 32. Para tetangga juga turun semua. Sepanjang perjalanan, Surono dan Bestri bergantian menggendong Willow Clementina, putri Bestri yang masih berusia 3 tahun.

Sembari menjawab berbagai pesan WhatsApp yang masuk berkaitan dengan gempa tersebut. Setelah sampai di bawah, barulah Surono menjelaskan kepada putrinya mengenai kekuatan gempa.

’’Setelah itu, selama tiga hari sakit semua badan saya (dampak menggendong, Red). Sampai pijat dua kali saya,’’ ujarnya, lantas tertawa.

Sebab, dia memang meminta anaknya turun lewat tangga. Dalam prosedur darurat seperti gempa, lift tidak boleh digunakan.

’’Lebih baik Anda melakukan sesuatu tapi tidak terjadi apa-apa dan selamat daripada Anda ragu,’’ lanjutnya.

Surono, yang akrab dipanggi Mbah Rono, ketika itu tahu Gunung Merapi akan meletus lebih besar, tetapi dia tidak boleh ngomong seperti itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News