Cerita Pelarian Kolor Ijo Berakhir Dramatis

Cerita Pelarian Kolor Ijo Berakhir Dramatis
Kolor Ijo. Foto: Berita Kota Makassar

“Saya melihat foto-foto Iqbal sangat kurus. Berbeda pada saat menghadiri persidangan. Kami mengapresiasi pihak kepolisian karena berhasil menangkapnya, namun tetap turut berdukacita atas meninggalnya Iqbal,” ungkap Khaerul.

Sementara itu, pengacara Ikbal, Agus Melas menyayangkan kliennya tertembak mati oleh pihak kepolisian. Harusnya, kata dia, Iqbal ditangkap dalam kondisi hidup untuk kemudian dibawa ke Lapas I Makassar guna menjalani hukumannya. “Kalau dari segi hukum kami menyayangkan klien kami ditembak mati. Harusnya kan klien saya itu ditangkap hidup-hidup,” kata Agus.

Namun, tambah Agus, jika dilihat dari kacamata umum keamanan masyarakat, itu merupakan risiko yang harus ditanggung oleh kliennya. “Bagi keluarga Ikbal harus mengikhlaskan, karena tindakannya di luar batas kemanusiaan. Saya turut berdukacita,” imbuhnya.

Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani membenarkan jika Kolor Ijo tertembak mati petugas. ”Anggota mengambil tindakan tegas, karena pelaku menyerang menggunakan parang,” ujarnya.

Kepala Lapas Klas I Makassar, Marsidin Siregar yang menerima informasi Ikbal tertembak mati oleh polisi, kemudian menginformasikannya kepada Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Sahabuddin Kilkoda.

“Saya sudah dapat informasinya. Kami juga sedang menyusun laporan untuk disampaikan ke Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta. Sementara untuk satu napi lainnya yang belum ditemukan, masih dalam pengejaran," katanya. (alp-ish-jun/rus/c/jpnn)


Warga Luwu Timur Sulawesi Selatan boleh bernapas lega. Satu dari tiga narapidana Lapas Klas I Makassar, Ikbal alias Bala alias Kolor Ijo (34) telah


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News