Cerita Pengawal Tahanan KPK Kena Serangan Ilmu Hitam, Jleb!

Cerita Pengawal Tahanan KPK Kena Serangan Ilmu Hitam, Jleb!
Waluyo pengawal Tahanan KPK (baju putih) saat mengawal saksi dalam persidangan Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (20/2/18). FOTO: FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

Sebelum menjadi pegawai KPK, pria berkulit sawo matang tersebut merupakan staf bagian umum di Komisi Pengawas Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN). Lembaga negara itu sudah dibubarkan seiring lahirnya KPK.

Menjadi waltah lembaga superbodi tidak pernah tebersit dalam pikiran Waluyo. Dia sempat ngeri saat awal-awal berurusan dengan tahanan KPK.

Kala itu, Waluyo langsung bertugas menjemput tahanan kasus korupsi, baik di rumah tahanan negara (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas), maupun rumah pribadi.

’’Pasien’’ pertama Waluyo adalah mantan Gubernur Aceh Abdullah Puteh. Pada 2005, proses hukum Puteh masuk persidangan.

Puteh didakwa melakukan korupsi dalam pengadaan helikopter Mi-2 merek PLC Rostov asal Rusia senilai Rp 12,6 miliar.

Nilai pengadaan itu dianggap terlalu tinggi. Sebab, sebelumnya TNI-AL membeli helikopter dengan tipe yang sama seharga Rp 6,5 miliar.

’’Waktu itu (Puteh) jarang di rutan, tapi di rumah sakit daerah Thamrin (Jakarta Pusat). Jadi, jemput di rumah sakit,’’ ungkap bapak dua anak tersebut.

’’Awalnya ngeri (mengawal tahanan KPK). Tapi, setelah kerja di situ (KPK), enjoy saja,’’ imbuh Waluyo dengan suara berat.

Waluyo, pengawal tahanan KPK yang sudah bekerja sejak 2015, cerita pernah terkena serangan klenik alias ilmu hitam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News