Cerita Ruhut Sitompul Membujuk Jokowi demi Menyenangkan SBY

Cerita Ruhut Sitompul Membujuk Jokowi demi Menyenangkan SBY
Politisi PDIP Ruhut Sitompul saat wawancara program Ngompol JPNN.com, Jumat (11/9). Foto: Ricardo/JPNN.com

Mantan bintang sinetron itu pun tak kuasa menolak tawaran Luhut. "Saya kalau dibegitukan terenyuh itu," kata Ruhut.

Walakhir, Ruhut meminta waktu untuk menemui SBY. Tujuanya ialah meminta meminta izin memperkuat tim sukses Jokowi di Pilpres 2014, meski banyak kader PD yang memilih mendukung duet Prabowo Subianto - Hatta Radjasa.

"Oke, tapi saya pamit dulu sama Pak SBY. Ya pamitlah, aku pamit. Pak SBY juga kaget," kata Ruhut.

Politikus kelahiran 24 Maret 1954 itu mengaku masih mengingat persis pembicaraannya dengan SBY jelang Pilpres 2014. Ruhut menuturkan, kala itu SBY menyebut Prabowo-Hatta unggul dari Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla.

"Kata Pak SBY, Pak Prabowo - Pak Hatta Rajasa surveinya di atas 60 (persen) lho, Pak Jokowi masih 30-an (persen)," tutur Ruhut.

Namun, Ruhut lebih percaya pada kata hatinya. "Ini bicara hati, Pak. Hati saya mengatakan nanti yang menang Jokowi," katanya Ruhut merespons pernyataan SBY.

Pesta demokrasi pun dimulai. Ruhut ikut berkecimpung mengampanyekan Jokowi - Jusuf Kalla.

Hal itu membuat kolega ruhut di PD gerah dan meminta SBY memecat politikus nyentrik itu dari dari partai pemenang Pemilu 2009 tersebut.

Ruhut Sitompul mengungkap kisah berseberangan sikap dengan SBY di Pilpres 2014, yang akhirnya dimenangi Jokowi-Jusuf Kalla.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News