Cerita Wamen Budi Arie saat Jadi Wartawan dan Terkenang Wawancara dengan Bu Sri Mulyani

Cerita Wamen Budi Arie saat Jadi Wartawan dan Terkenang Wawancara dengan Bu Sri Mulyani
Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Budi Arief Setiadi bercerita soal pengalamannya menjadi jurnalis pada masa mudanya.

Salah satu pengalaman yang mengesankan Budi saat menjadi wartawan adalah ketika mewawancarai Sri Mulyani Indrawati.

Budi menceritakan itu dalam program NGOMPOL (Ngomongin Politik) di kanal jpnn.com di YouTube. Tokoh yang kondang sebagai ketua umum PROJO itu mengaku sudah sejak duduk di bangku SMA tertarik pada jurnalistik.

Begitu lulus SMA, Budi memilih jurusan ilmu komunikasi di FISIP Universitas Indonesia (UI). Saat masih duduk di bangku kuliah pun Muni -panggilan akrabnya- sudah dipercaya menjadi redaktur relaksana Majalah Suara Mahasiswa UI (1993-1994).

Setelah lulus, Budi bekerja di Kontan (1996-2001). "Memang ketika lulus SMA saya berminat menjadi jurnalis. Makanya saya mengambil jurusan ilmu komunikasi di FISIP UI, termasuk S2-nya manajemen ilmu sosial di UI juga," tuturnya.

Lebih lanjut Budi menuturkan, dirinya tertarik dunia jurnalistik yang menurutnya penuh imajinasi. Bagi Budi, imajinasi merupakan kekayaan terbesar manusia yang diberikan Tuhan.

"Seluruh kejadian besar di dunia itu lahir dari imajinasi, bahkan Indonesia merdeka pun lahir dari imajinasi para pendiri bangsa kita," sambungnya.

Budi pun masih ingat bagaimana menulis berita pada masa Orde Baru. Di era pemerintahan Presiden Soeharto, media-media yang kritis hidup di bawah ancaman pemberedelan oleh penguasa kala itu.

Budi Arief Setiadi yang kini menjadi wakil menteri desa bercerita soal pengalamannya menjadi jurnalis pada masa mudanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News