China Terus Dukung Invasi Rusia, Amerika Lontarkan Ancaman Serius

China Terus Dukung Invasi Rusia, Amerika Lontarkan Ancaman Serius
Pejabat-pejabat AS dan China bertemu selama tujuh jam di Kota Roma untuk membahas dukungan China terhadap Rusia dalam perang Ukraina. (Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Amerika Serikat memperingatkan Tiongkok tentang sanksi ekonomi dan isolasi global yang akan dihadapi Beijing jika terus membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina.

Peringatan ini disampaikan di saat Uni Eropa mengumumkan paket sanksi keempat terhadap Rusia pekan ini.

Dalam pertemuan selama tujuh jam di Kota Roma, penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, menyampaikan kekhawatirannya kepada pejabat Tiongkok, Yang Jiechi, tentang keberpihakan Tiongkok pada Rusia.

Sebelumnya, Pemerintah AS memberi tahu sekutunya di NATO dan beberapa negara Asia bahwa Tiongkok telah mengisyaratkan kesediaannya memberikan bantuan militer dan ekonomi ke Rusia untuk mendukung perang.

Pesan tersebut, yang dikirim melalui kabel diplomatik, juga menyebutkan bahwa Tiongkok diperkirakan akan menolak tudingan itu.

"Ini nyata, ini punya konsekuensi dan sangat mengkhawatirkan," kata pejabat AS yang tak bersedia disebutkan namanya.

Setelah pembicaraan keamanan berakhir, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan singkat, menjelaskan bahwa Jake Sullivan mengangkat "berbagai masalah dalam hubungan AS-Tiongkok, termasuk diskusi substansial tentang perang Rusia melawan Ukraina".

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, pada konferensi pers di Washington mengatakan bahwa AS akan "mengawasi dengan cermat" apakah Tiongkok atau negara lain memberikan dukungan kepada Rusia.

Amerika Serikat memperingatkan Tiongkok tentang sanksi ekonomi dan isolasi global yang akan dihadapi Beijing jika terus membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News