China Turun Tangan, Masalah Perbatasan Myanmar-Bangladesh Langsung Beres

China Turun Tangan, Masalah Perbatasan Myanmar-Bangladesh Langsung Beres
Arsip - Penguasa militer Myanmar Min Aung Hlaing memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyidaw, Myanmar, 27 Maret 2021. Foto: ANTARA/REUTERS/Stringer/as

Myanmar mengeklaim bahwa situasi itu muncul karena pertempuran tentara Myanmar dengan kelompok pemberontak Tentara Arakan yang berlangsung berbulan-bulan.

Menurut catatan resmi dan laporan media, mortir yang ditembakkan dari seberang perbatasan oleh pasukan Myanmar telah menewaskan sedikitnya dua warga Rohingya dan melukai hampir belasan orang lainnya, termasuk beberapa warga negara Bangladesh, dalam dua bulan terakhir.

Namun, Bangladesh telah berulang kali memanggil Dubes Myanmar di Dhaka dan mendesak agar pelanggaran perbatasan dihentikan dan perdamaian perbatasan dipertahankan.

Sementara itu, kedua belah pihak membahas cara untuk memastikan pemulangan segera pengungsi Rohingya yang telantar dan saat ini ditampung di kamp Cox's Bazar, Bangladesh.

Bangladesh saat ini menampung lebih dari 1,2 juta warga etnis Rohingya yang teraniaya di Cox's Bazar, setelah para pengungsi melarikan diri dari penumpasan brutal yang dilakukan militer Myanmar pada Agustus 2017.

Panglima angkatan darat Bangladesh menegaskan bahwa warga Myanmar yang telantar adalah masalah regional. Dia menekankan perlunya pengungsi Rohingya kembali secepatnya ke Myanmar untuk menghilangkan risiko keamanan yang terkait dengan upaya menampung mereka dalam jangka panjang. (ant/dil/jpnn)

Militer Myanmar berjanji akan menjaga perdamaian dan keamanan di sepanjang perbatasan dengan Bangladesh


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News