Cicilan Kredit Rumah di Australia Makin Mahal, Bagaimana Nasib Gubernur Bank Sentral?

Cicilan Kredit Rumah di Australia Makin Mahal, Bagaimana Nasib Gubernur Bank Sentral?
Akibat kenaikan suku bunga berkali-kali yang berdampak pada kenaikan cicilan rumah yang sangat tinggi, banyak konsumen mendesak masa jabatan Gubernur Bank Sentral Australia (RBA) Philip Lowe tidak diperpanjang. (ABC News: Nicholas Haggarty)

Indikator harga konsumen bulanan terbaru menunjukkan inflasi turun tajam menjadi 5,6 persen selama 12 bulan hingga Mei, atau turun dari 6,8 persen pada bulan April.

Terjadi penurunan besar harga bahan bakar merupakan penyumbang terbesar dalam penurunan harga-harga.

"Pergerakan tahunan harga bahan bakar otomotif tetap fluktuatif, sebagian mencerminkan perubahan harga dari 12 bulan lalu," kata Michelle Marquardt dari Biro Statistik Australia (ABS), yang menyusun data tersebut.

Sebagian besar analis setuju bahwa data inflasi terbaru akan mengurangi tekanan pada Bank Sentral untuk menaikkan suku bunga lagi minggu depan.

Pengamat dari lembaga IG, Tony Sycamore, mengatakan data inflasi ini menimbulkan harapan bahwa RBA akan menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan Juli dan mungkin setelahnya.

David Bassanese, kepala ekonom di Betashares setuju data inflasi saat ini meningkatkan kemungkinan RBA mengambil jeda kenaikan suku bunga bulan depan, tapi ia tidak berharap hal itu akan bertahan lama.

"RBA kemungkinan memiliki setidaknya satu tembakan terakhir, tapi bisa menunggu hingga Agustus," ucapnya.

Ekonom dari JPMorgan, Tom Kennedy, juga percaya para penyicil rumah harus mengantisipasi kenaikan suku bunga lagi.

Pemerintah Australia melakukan evaluasi terhadap bank sentral yang sudah berkali-kali menaikkan suku bunga pinjaman antar bank

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News