Corona di Indonesia, Dari 2 Hingga 1.528

Corona di Indonesia, Dari 2 Hingga 1.528
Warga turun dari motornya saat pemberlakuan penutupan akses wilayah di Kompleks Pondok Jaya, Jakarta Selatan, Senin (30/3). Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso/foc

"Jaga imun sistem, dan laksanakan personal 'hygene' yang ketat rajin mencuci tangan dan dengarkan saran dari pemerintah," katanya.

Pasien 03 mangajak masyarakat untuk mematuhi apa yang disarankan oleh pemerintah seperti melakukan pembatasan sosial sementara untuk mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19).

Ia juga mengingatkan bahwa, bagi pasien positif Corona yang tidak disertai tanda-tanda gejala apapun terkait pademi global tersebut lebih berbahaya karena tanpa disadari telah menularkan kepada orang lain.

Oleh karena itu ia mengimbau kewaspadaan masyarakat untuk menjaga diri dan orang lain dari penularan virus tersebut saat beraktivitas.

"Kasus saya yang dinyatakan positif tapi tidak memiliki tanda-tanda apapun itu sebenarnya lebih berbahaya karena kita melakukanaktifitas seperti biasa dan bisa menularkan ke orang yang imunnya dan kesehatannya lebih lemah dari kita. Itu akan berefeknya lebih parah," kata pasien 03.

Perang bersama melawan penyebaran corona juga digaungkan di sejumlah wilayah, mulai dari gerakan bersih masjid dengan penyemprotan disinfektan, lalu disinfeksi di seluruh fasilitas umum, fasilitas sosial, perkantoran, sekolah, hingga jalanan di Ibu Kota.

Dewan Masjid Indonesia (DMI) menggaungkan gerakan semprot disinfektan 10 ribu masjid di Indonesia, peluncurannya dilakukan di Masjid Jami' Al Munawwar, jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (20/3).

Ketua DMI Indonesia Jusuf Kalla yang hadir dalam peluncuran gerakan masjid itu mengatakan lebih baik sekarang sibuk di masjid dengan bersih-bersih dari pada sibuk di rumah sakit.

Selain soal corona di Indonesia, Anda bisa melihat angka kasus di negara lain di dalam berita ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News