Curi Tabung Gas Melon, Sopir-Kernet Diringkus

Curi Tabung Gas Melon, Sopir-Kernet Diringkus
Curi Tabung Gas Melon, Sopir-Kernet Diringkus

jpnn.com - BATAM - Sopir dan dua kernet lori PT Dhiya Kerosene Pratama, agen gas elpiji kemasan 3 kilogram, dibekuk aparat Buser Polsek Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (30/10). Mereka, sopir Zainuddin serta kernet Dedi dan Rudi, disangka menjual tabung gas melon ke pangkalan gas. Zainuddin dan Dedi diringkus pada Selasa (29/10) pukul 16.30, sedangkan Rudi ditangkap kemarin.

Ternyata, mereka sudah menjual 50 tabung gas melon tiga bulan terakhir. Modusnya, saat mengantar 100 tabung gas ke pangkalan di wilayah Seibeduk dan Sagulung, mereka menguranginya 10 tabung. Tabung-tabung itu mereka jual ke pangkalan lain dengan harga Rp 100 ribu-Rp 140 ribu per tabung.

Menurut Kapolsek Sekupang Kompol Robertus Herry, penangkapan sopir dan dua kernet tersebut berawal dari laporan manajemen PT Dhiya yang sering kehilangan tabung gas melon. Kebetulan, anggota Polsek Sekupang melihat Zainuddin dan Dedi mengantar gas melon ke Tiban. Padahal, wilayah kerja mereka berada di Sagulung dan Seibeduk.

"Anggota kami curiga, lantas mengikuti arah lori yang dibawanya. Ternyata benar, lori mereka berhenti di salah satu pangkalan gas elpiji di Tiban BTN. Setelah didekati, ternyata mereka menawarkan tabung kosong sebanyak 16 buah," ujar Robertus.

Setelah dicek, Zainuddin dan Dedi masih menyembunyikan 20 tabung gas melon di dalam mobil sedan Corolla merah milik Zainuddin. Total tabung gas melon yang didapat dari keduanya 36 tabung.

Mereka mengaku tak sendiri dalam mencuri tabung gas melon. Ada kawannya lagi, yakni Rudi yang tak lain juga karyawan PT Dhiya serta seorang penadah, Lisni, yang tinggal di Bengkong.

Rudi diringkus keesokan harinya saat hendak menjual tabung gas melon ke kawasan Tanjungriau dengan menggunakan motor. Di tangan Rudi, polisi mendapat 14 buah tabung gas melon kosong. Tak lama, polisi menjemput penadahnya, Lisni.

Zainuddin mengaku mencuri 50 tabung sejak tiga bulan lalu. Tiap mendapat order mengantar 100 tabung gas ke pangkalan, mereka menguranginya 10 tabung. Satu tabung kosong dibeli Lisni Rp 100 ribu. Sedangkan kalau dijual ke pangkalan lainnya di Tiban dan Tanjungriau, satu tabung kosong dihargai Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu.

BATAM - Sopir dan dua kernet lori PT Dhiya Kerosene Pratama, agen gas elpiji kemasan 3 kilogram, dibekuk aparat Buser Polsek Sekupang, Batam, Kepulauan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News