Curigai Setnov Pura-pura Sakit untuk Alasan Mangkir dari KPK

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengaku tak kaget dengan mangkirnya Setya Novanto dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus e-KTP. Doli bahkan sudah menduga ketua umum Golkar itu tak akan memenuhi panggilan KPK.
"Seperti yang sudah kami duga, SN (Setya Novanto, red) tidak memenuhi panggilan pemeriksaan KPK," ujarnya melalui pesan singkat kepada JawaPos.com, Senin (11/9).
Padahal, kata Doli, sebelumnya Novanto baik-baik saja dan bisa menghadiri beberapa pertemuan maupun undangan. Tapi bila benar Novanto hari ini tiba-tiba sakit, Doli mengaku prihatin.
Tapi, bila Setnov -panggilan beken Novanto- mangkir karena alasan sakit yang dibuat-buat, maka Doli menyebutnya sebagai perbuatan tercela. Sebab, mangkirnya Setnov dengan alasan yang dibuat-buat menunjukkan ketua DPR itu tidak taat hukum dan menghambat proses penegakan hukum yang sedang berlangsung.
"Dan itu akan semakin menambah malu muka wajah Golkar, karena dianggap tidak menghargai proses hukum," sindirnya.
Karena itu Doli mendorong KPK segera memastikan kondisi kesehatan Setnov. "Termasuk memastikan SN sakit benaran atau pura-pura sakit, agar publik juga tahu bahwa yang disampaikan Idrus (Sekjen Golkar Idrus Marham, red) kemarin bahwa SN akan datang adalah hoax,” pungkasnya.(dna/jpc)
Doli mengungkapkan, sebelumnya Setya Novanto dalam kondisi sehat-sehat saja dan bisa menghadiri beberapa pertemuan maupun undangan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono
- Usut Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Periksa Petinggi PT Indonesia Infrastructure Finance
- KPK Periksa 2 Anggota DPR Terkait Dugaan Tipikor Dana CSR Bank Indonesia
- Aspirasi Purnawirawan TNI Perlu Disikapi Serius, Kecuali soal Pemakzulan Wapres