Cyber Army

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Cyber Army
Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Penggunaan internet of things yang begitu masif sebenarnya belum bisa dimaksimalkan seluruhnya oleh masyarakat. Pengetahuan masyarakat terhadap fungsi internet masih pada taraf kulit luar dari keseluruhan operasional internet.

Mayoritas pengguna internet hanya memakai layanan umum seperti browsing dan berkomunikasi, hanya beberapa persen saja yang bisa mengakses deep web, dan lebih sedikit lagi yang bisa mengakses dan memanfaatkan dark web.

Pada dua ranah operasi inilah internet bisa dipakai alat yang efektif untuk melakukan doxing dan phising untuk melakukan teror dan pelanggaran data pribadi seseorang yang bisa sangat merugikan reputasi orang tersebut. Internet of things yang semestinya membawa pemahaman masyarakat terhadap internet, malah menjadikan masyarakat ‘’know nothing about internet’’, tidak tahu apa-apa mengenai internet.

Perang tentara siber yang keras dalam politik terjadi dalam pilpres Amerika Serikat pada 2016 yang mempertemukan Donald Trump versus Hillary Clinton. Pada pertempuran politik itu Donald Trump diduga menggunakan jaringan propaganda dari Rusia yang secara khusus melakukan penetrasi terhadap khalayak pemilih Amerika Serikat.

Federal Bureau of Investigation (FBI) berhasil membongkar keberadaan lembaga riset Rusia yang disebut sebagai International Research Agency (IRA) yang mempunyai hubungan langsung dengan pusat kekuasaan di Kremlin.

Hubungan yang mesra antara Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi indikasi kuat bahwa Putin telah mempergunakan pengaruh politik dan kekuatan teknologi komputasionalnya untuk memenangkan Trump.

Tidak banyak yang menyadari bahwa media sosial yang sangat menjanjikan dalam mempromosikan demokrasi dan deliberasi, justru akan menjadi sarana operasi politik yang kotor dan merusak.

Tidak ada yang menduga bahwa Amerika Serikat yang selama ini menjadi tempat kelahiran dan sekaligus kampiun jagat digital, justru telah menjadi korban dari keganasan anak kandungnya sendiri.

Cyber army sudah menjadi bagian dari lanskap politik yang tidak terpisahkan dalam dinamika politik Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News