Daftar Hoaks Terkait Bencana Tsunami Selat Sunda, Perangi!

Daftar Hoaks Terkait Bencana Tsunami Selat Sunda, Perangi!
Joko Widodo di lokasi terdampak tsunami Selat Sunda. Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menegaskan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap penyebar berita bohong (hoaks) terkait kejadian bencana alam di Indonesia.

Pihak Kemkominfo telah menemukan dua berita hoaks yang disebarkan melalui media sosial dan pesan pendek, yakni terkait alat deteksi letusan gunung dan bencana akhir tahun.

Hasil penelusuran Direktorat Pengendalian Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo dengan mesin AIS itu ditemukan usai peristiwa tsunami di Pantai Barat Provinsi Banten dan Lampung Selatan pada tanggal 22 Desember 2018 Pukul 21.27 WIB.

Kemkominfo menjelaskan terkait fakta dari berita hoaks alat deteksi tersebut bahwa berita dan gambar alat deteksi letusan gunung yang ada di Desa Selat Duda yang disebut dapat mendeteksi letusan gunung dalam kurun waktu 2 jam sebelum meletus itu adalah hoaks dan sudah dibantah oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo menyatakan alat tersebut merupakan sirine untuk memberi peringatan dini saat ada bahaya dari letusan Gunung Agung dan tidak dapat digunakan untuk mendeteksi letusan gunung.

Cara kerja alat itu mirip dengan sirine tsunami, namun alat ini dapat dibawa ke mana saja.

Berita hoaks kedua ialah pesan singkat terkait peringatan bencana akhir tahun ini. Di mana, beredar sebuah pesan singkat dari nomor +6281803016426 yang menyampaikan agar warga Indonesia berjaga-jaga mulai tanggal 21 sampai akhir Desember 2018 karena akan terjadi bencana. Dalam pesannya, pengirim mengakui pesan itu disampaikan anggota BMKG.

Hal tersebut dibantah BMKG dengan menyatakan pesan tersebut adalah hoaks. Melalui Twitter resmi, BMKG menyebutkan pesan tersebut dikirimkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kemkominfo) menegaskan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap penyebar berita bohong (hoaks) terkait kejadian bencana alam di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News