Dahlan, Small is Beautiful

Dahlan, Small is Beautiful
Dahlan, Small is Beautiful
Dahlan secara radikal juga berjanji akan mengurangi 35 persen penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan dialihkan ke gas di pembangkit, sehingga BUMN listrik tersebut dapat berhemat hingga Rp 15 triliun. Konsep lainnya, adalah pengalihan utang PLN menjadi penyertaan modal negara yang berakibat meningkatnya kinerja keuangan BUMN listrik tersebut.

Paling menarik adalah janji Dahlan akan adanya cadangan-cadangan trafo dan kompresor untuk mengantisipasi gangguan yang terjadi dalam penyediaan pasokan listrik. Kalau ada komponen yang meledak, maka akan ada cadangan. Tidak serawan sekarang. Jika tak berhasil dalam jangka waktu satu tahun, bahkan Dahlan berjanji akan mengundurkan diri.

Alasan bahwa kapasitas dan kompetensi Dahlan diragukan sebagai Dirut PLN karena tak berpengalaman di bidang kelistrikan terdengar aneh. Fungsi Dirut lebih fokus pada pekerjaan manajemen dan strategi korporat. Tak perlu harus ikut memanjat tiang-tiang listrik.

Tapi mungkin banyak yang kaget juga karena ternyata Dahlan sudah berkecimpung di dunia kelistrikan selama enam tahun terakhir ini. Ia mempunyai pembangkit listrik swasta berupa PLTU di Kalimantan Timur. Jika dianggap menimbulkan conflict of interest, Dahlan bahkan siap menjualnya, jika regulasi di PLN mewajibkannya.

MEMBACA unjuk rasa penolakan terhadap Dahlan Iskan yang dilantik sebagai Dirut PLN, Rabu 23 Desember 2009 silam, saya teringat kisah John Much dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News