Dalai Lama Ingin Pensiun dari Politik
Kamis, 10 Maret 2011 – 17:57 WIB

Dalai Lama Ingin Pensiun dari Politik
Dalai Lama yang meninggalkan Tibet tahun 1959 dan bermukim di Dharamsala setelah pemberontakan yang gagal melawan kekuasaan China, terus menuntut "otonomi yang berarti" bagi Tibet.
Baca Juga:
Namun Perdana Menteri Pemerintah Tibet, Samdhong Rinpoche, belum bisa mesatikan apakan parlemen akan menerima pengunduran diri Dalai Lama atau justru rencana itu menimbulkan kebuntuan konstitusional.
Beijing menganggap Lama sebagai separatis berbahaya yang bertanggung jawab dalam memicu kerusuhan di Tibet. Pemerintah China di Beijing terus melakukan tekanan kepada Dalai Lama dengan dalih pemimpin spiritual umat Budha itu tidak punya hak untuk memilih penggantinya. Beijing menegaskan, suksesi harus mengikuti tradisi historis dan relijius dalam bentuk reinkarnasi.
"Keseluruhan rencananya ialah menciptakan sebuah institusi, sebuah pemerintahan yang dapat berjalan tanpa Dalai Lama, yang lebih bersifat politik," kata Bhaskar Roy, seorang analis politik dan ahli Cina.
DHARAMSALA - Pemimpin Tibet yang hidup di pengasingan, Dalai Lama, menyatakan bahwa dirinya berniat mundur dari posisinya sebagai pemimpin politik.
BERITA TERKAIT
- Balas Dendam, Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
- Keluarga Diktator Filipina Ferdinand Marcos Dilaporkan Terkait Transaksi Emas 350 Ton
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan