Dana Kurang, SMK Pilih Hemat dan Utang

Dana Kurang, SMK Pilih Hemat dan Utang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Foto: JPG/Pojokpitu

Dengan begitu, lanjut Saiful, uang sekolah tunggal tiap siswa bisa berbeda-beda.

Yakni, bergantung pada penghasilan orang tua. Mantan kepala Badan Diklat Jatim itu menyebutkan, nanti ada dua level.

Yakni, membayar dan bebas biaya. Di level membayar, ada beberapa kategori.

Meski orang tua berpenghasilan sedikit, mereka tetap membayar, tetapi dengan kategori tertentu.

Saat ini, jelas dia, ada tiga kategori pembayaran SPP. Yakni, membayar penuh, keringanan, dan bebas biaya. Menurut Saiful, kategori keringanan masih belum jelas sehingga rentan menimbulkan perdebatan.

Saiful mengungkapkan, uang sekolah tunggal saat ini sedang digodok. Jika tidak ada aral melintang, uang sekolah tunggal itu diuji coba pada semester depan. "Sekarang tahap menjaring respons masyarakat," katanya. Dia berharap tidak ada lagi tarikan-tarikan di sekolah. Cukup uang sekolah tunggal dan dana bantuan operasional sekolah (BOS). (kik/puj/c7/ano/jpnn)


Beralihnya kewenangan pengelolaan SMA/SMK dari pemkot ke pemprov di Surabaya kini menyisakan banyak kendala.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News