Dari Telenovela, Musik sampai Sepak Bola

Dari Telenovela, Musik sampai Sepak Bola
Staf Pengajar Lembaga Budaya Pusat Bahasa Universitas trisakti Jakarta, Robert Bala (kaus biru) bersama tiga muridnya (Shati, Leya, dan Iqbal). FOTO: Mesya Mohamad/JPNN.com

Tiga pekan Leya tinggal di negeri Paman Sam dan mendapatkan orang tua asuh asal Meksiko. Melihat orang tua angkatnya dialog bahasa Spanyol, Leya tertarik untuk belajar.

Pulang ke Indonesia, Leya mencari lembaga kursus bahasa Spanyol. Namun, tempat yang dicari tidak ketemu sampai akhirnya Leya kuliah di London School.

Di London School, Leya dapat info bila di Usakti menyelenggarakan kursus bahasa Spanyol. Kini setahun sudah Leya bergabung di Lembaga Budaya Pusat Bahasa Usakti. Dengan kemampuan bahasa Spanyol, Leya bisa diterima magang di Kedutaan Peru.

“Di Kedutaan Peru, harus bisa berbahasa Inggris dan Spanyol.‎ Saya beruntung sekali bisa menguasai dua bahasa tersebut. Kalau lulus nanti, saya ingin kerja di Kedutaan Amerika Latin agar Bahasa Spanyol saya semakin terasah," ujar Leya yang bercita-cita menjadi seorang diplomat.

‎Adven Tambun, pengajar di Lembaga Budaya Pusat Bahasa Usakti menambahkan, belajar Bahasa Spanyol tidak sesulit yang dibayangkan. Di Usakti, peserta kursus tidak dihadapkan dengan grammar melainkan dengan telenovela dan musik.

Dia menyebutkan, banyak telenovela yang ngehits di Indonesia sebut saja Maria Mercedes, Marimar, Cassandra, dan lainnya. Untuk musik, penyanyi Shakira, Ricky Martin, Enrique Iglesias.

“Sebenarnya budaya Spanyol dan Amerika Latin sudah tidak asing di Indonesia. Jadi tidak ada salahnya menguasai Bahasa Spanyol karena kita bisa melanglang buana dengan bahasa tersebut," terangnya.

Di sisi lain, menurut Roberto Bala, staf pengajar Lembaga Budaya Pusat Bahasa Usakti, menguasai bahasa Spanyol sama halnya membuka potensi bisnis dengan 23 negara lain di dunia. Wow, bayangkan saja.(esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News