Data Honorer K2 Kemenag Invalid, Pengumuman Kelulusan Ditunda
jpnn.com - JAKARTA - Masih banyaknya data honorer kategori dua (K2) hasil verifikasi dan validasi (verval) Kementerian Agama (Kemenag) yang invalid membuat panitia seleksi nasional (Panselnas) CPNS menunda pengumuman. Panselnas bahkan mengembalikan data hasil verval ke Kemenag.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi Informasi Publik (KIP) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Herman Suryatman kepada JPNN di Jakarta, Sabtu mengatakan, data itu dikembalikan lagi ke Kemenag untuk ditelaah ulang. “Kemenag memang sudah memasukkan laporan verval-nya. Tapi setelah ditelaah Panselnas, sebagian data ada yang invalid, makanya diserahkan lagi untuk ditelaah," ungkapnya.
Herman menjelaskan, honorer K2 Kemenag yang mencapai 50 ribuan dan tersebar di 34 provinsi membutuhkan waktu verval yang cukup lama. Dari 50 ribuan honorer itu, lanjutnya, sebagian besar adalah guru madrasah.
Karenanya Panselnas meminta Kemenag memeriksa ulang data honoror K2 sebelum diumumkan. Herman menegaskan, perlu kehati-hatian dalam pengumuman itu.
"Data Kemenag paling banyak dibanding instansi lain. Panselnas harus hati-hati, karena khawatirnya akan ada sisipan honorer bodong lagi," ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan di Sumedang itu menambahkan, Panselnas hanya berharap kerjasama dari Kemenag. Semakin cepat data verval diserahkan, maka lebih cepat pula pengumumannya. "Kita targetkan bulan ini sudah diumumkan. Masyarakat sabar saja," tandas Herman. (esy/jpnn)
JAKARTA - Masih banyaknya data honorer kategori dua (K2) hasil verifikasi dan validasi (verval) Kementerian Agama (Kemenag) yang invalid membuat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hobi Naik Gunung? Dokter Ratih Berbagi Kiat Terhindar dari Keram Perut Saat Haid
- BMKG Sebut Gempa Bumi di Garut tak Berpotensi Tsunami
- Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental