Debat Capres: Kaku, Kurang Menarik, Jauh dari Harapan

Debat Capres: Kaku, Kurang Menarik, Jauh dari Harapan
Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. Foto: Dokpri for JPNN.com

"Kerancuan jalan berpikir pada akhirnya membuat kedua paslon tidak punya fokus yang jelas untuk menyelesaikan akar persoalan," kata Pangi.

Untuk pemberantasan korupsi, kata dia, kedua paslon juga masih berkutat pada jawaban yang bersifat umum dan normatif. Paslon 01 menekankan pada proses rekruitmen aparat yang punya kapasitas melalui merit sistem. Untuk jabatan politik, menekan politik biaya tinggi.

Namun, kata Pangi, masing-masing paslon kering narasi dari pikiran mereka bagaimana membuat politik biaya rendah untuk menjadi pemimpin.

Paslon 02 tetap pada pendekatan integritas aparat dengan perbaikan kesejahteraan aparat negara dengan menaikkan tax ratio sebagai sumber pendanaan. Kemudian, melakukan pengawasan internal yang ketat melalui penegakan disiplin yang ketat serta melakukan perbaikan pencatatan aset negara.

Untuk isu penanggulangan terorisme, kata Pangi, paslon 01 masih pada posisi melanjutkan program pemerintah melalui upaya deradikalisasi dengan mengindentifikasi akar persoalan.

Akar persoalannya bisa pada pemahaman keagamaan yang salah. Maka pendekatan keagamaan dipandang akan lebih efektif. Jika akar masalahnya pada soal kesejahteraan maka membuka kesempatan dan akses terhadap pekerjaan akan dibuka lebih luas.

Sementara, kata dia, paslon 02 lebih kepada sisi akar masalah namun menawarkan pedekatan yang lebih persuasif. Lebih menekankan pada upaya pencegahan melalui peningkatan kapasitas aparat keamanan, intelijen dan pelibatan TNI dalam skala tertentu melalui pemetaan risiko.

“Jalannya debat putaran pertama jika kita lihat dari segi penyelenggaraan masih jauh dari kata sempurna," katanya.

Pangi Sarwi Chaniago menilai debat capres 2019 putaran perdana berjalan kaku dan kurang menarik dan masih sangat jauh dari harapan publik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News