Delay System, Jadi Solusi Kelancaran Arus Balik Bakauheni

Delay System, Jadi Solusi Kelancaran Arus Balik Bakauheni
PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni mencatat 160.143 penumpang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni dalam jenjang waktu 24 jam dari 7-8 Mei 2022. Foto: Antara

"Setiap rest area di tol Lampung merupakan hipotesis yang paling masuk akal untuk memberikan justifikasi soal kenapa Pelabuhan Bakauheni tidak mengalami persoalan seperti yang dialami pemudik di Pelabuhan Merak," tegas Ilham. 

Pendekatan baru dalam setiap persoalan transportasi memang sangat dibutuhkan.

Berbagai kebijakan penanganan masalah memang juga harus terus dibuat dan digali dari fenomena dan data yang ada.

Pendekatan penanganan berupa sistem penundaan arus seperti yang diterapkan Polda Lampung dan jajaran pengelola transportasi mudik, merupakan bagian dari kebijakan penanganan masalah yang berhasil membawa pengaruh signifikan di lapangan.

Begitu juga dengan kebijakan contra flow, oneway, gage (ganjil genap), relaksasi WFH dan himbauan penundanaan mudik, adalah rangkaian kebijakan untuk mengurai masalah transportasi di masa mudik.

Ilham juga mengungkapkan penundaan perjalanan atau delay sistem bisa dilakukan di mana saja termasuk di Pulau Jawa.

Hanya saja butuh regulator dalam menerjemahkan data yang ada.

"Para ahli bisa memberikan saran kepada pemerintah dengan out of the box supaya bisa menyelesaikan masalah yang ada, seperti kemacetan ini," seru Ilham.

Kemacetan ribuan kendaraan yang melanda hingga ber jam-jam di Pelabuhan Merak, semula memunculkan kekhawatiran akan terjadi juga di Pelabuhan Bakauheni.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News