Demo Masak

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Demo Masak
Pembuatan minyak kelapa dalam acara demo masak tanpa minyak goreng yang diselenggarakan PDIP, Senin (28/3). Ilustrasi. Foto: Dea Hardianingsih/JPNN.com.

Karena yang menyelenggarakan acara demo masak ini adalah the ruling party, maka nuansanya menjadi bukan sembarang demo masak, tetapi demo masak politik.

Acara ini menjadi langkah politik PDIP merespons pandangan publik yang mempertanyakan pernyataan Megawati yang terkesan menyalahkan emak-emak yang berdesak-deesakan antre minyak goreng. 

Dalam pernyataannya itu, Mega mempertanyakan mengapa emak-emak itu tidak bisa bertindak kreatif dengan memasak tanpa minyak goreng.

Ucapan Mega ini viral dan mendapat tanggapan luas dari publik. Mega dianggap tidak peka terhadap kondisi masyarakat yang sedang panik menghadapi kelangkaan minyak goreng

Mega dianggap gagal menunjukkan empati, dan dianggap mengalihkan persoalan dan kesalahan dari pemerintah ke masyarakat.

PDIP melakukan tindakan antisipatif dengan mengadakan acara demo masak itu. 

Karena acara ini berbarengan dengan demo mahasiswa BEM yang gagal mendekati Istana, jadinya terlihat ironi.

Pemandangan terlihat kontras karena mahasiswa melakukan demo politik dan parpol melakukan demo masak.

PDIP menggelar demo memasak tanpa minyak goreng. BEM SI menggelar demo politik, salah satunya memprotes kelangkaan migor. Sama-sama demo, tetapi beda tujuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News