Demo Masak
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Karena yang menyelenggarakan acara demo masak ini adalah the ruling party, maka nuansanya menjadi bukan sembarang demo masak, tetapi demo masak politik.
Acara ini menjadi langkah politik PDIP merespons pandangan publik yang mempertanyakan pernyataan Megawati yang terkesan menyalahkan emak-emak yang berdesak-deesakan antre minyak goreng.
Dalam pernyataannya itu, Mega mempertanyakan mengapa emak-emak itu tidak bisa bertindak kreatif dengan memasak tanpa minyak goreng.
Ucapan Mega ini viral dan mendapat tanggapan luas dari publik. Mega dianggap tidak peka terhadap kondisi masyarakat yang sedang panik menghadapi kelangkaan minyak goreng.
Mega dianggap gagal menunjukkan empati, dan dianggap mengalihkan persoalan dan kesalahan dari pemerintah ke masyarakat.
PDIP melakukan tindakan antisipatif dengan mengadakan acara demo masak itu.
Karena acara ini berbarengan dengan demo mahasiswa BEM yang gagal mendekati Istana, jadinya terlihat ironi.
Pemandangan terlihat kontras karena mahasiswa melakukan demo politik dan parpol melakukan demo masak.
PDIP menggelar demo memasak tanpa minyak goreng. BEM SI menggelar demo politik, salah satunya memprotes kelangkaan migor. Sama-sama demo, tetapi beda tujuan.
- Kejagung Mendakwa 5 Perusahaan dalam Grup Wilmar Telah Merugikan Negara Rp12,3 T
- Harga MinyaKita Merangkak Naik, Ada Perubahan HET?
- Bazar Minyak Goreng Murah di Kebon Bawang, Sahroni: Selama Ada Rezeki Saya Akan Terus Berbagi
- Bazar Minyak Goreng Murah Ahmad Sahroni Center Diserbu Warga Jakut dan Jakbar
- Ahmad Sahroni Center Bakal Adakan Bazar Minyak Goreng di Jakarta Utara dan Jakbar
- 5 Berita Terpopuler: 8 Penyebab Gagalnya Seleksi PPPK, tetapi Jangan Lupa Prinsip Sanggah