Demo Protes Kenaikan TDL di Bali
Jumat, 02 Juli 2010 – 12:43 WIB
DENPASAR - Kenaikan tarif Dasar Listrik (TDL) disambut aksi penolakan oleh mahasiswa di Denpasar, Demo yang dilakukan oleh Liga Mahasiswa Nasional Demokratik (LMND) Bali menilai pemerintah tidak peka dengan kesusahan rakyat. Mereka meminta pemerintah melakukan langkah kemandirian energi daripada merugikan masyarakat luar. Berdasarkan penilaian LMND, ada dua hal penyebab terjadinya krisis kelistrikan. Pertama karena tidak pemerintah tidak melakukan optimalisasi pembangkit, kedua hampir tidak ada inisiatif atau usaha untuk mendorong diversifikasi energi. Untuk itu pemerintah didesak mengkoreksi kebijakan terutama yang berbau neoliberal. Padahal seharusnya pemenuhan bahan bakar menjadi prioritas.
Dalam aksi yang diikuti oleh belasan orang, pendemo berkumpul di perempatan Matahari Mall. Aksi diawali dengan berjalan kaki dari Kampus Universitas Udayana (Unud). Dalam aksinya, mereka menyertakan dua orang berpakain jas dan melambangkan PLN serta Pertamina. Dua simbol perusahaan pemerintah tersebut mendorong tiga orang yang dilambangkan rakyat kecil.
Di akhir aksinya, giliran kedua perusahaan diinjak-injak oleh masyarakat. "Pemerintah tidak berpihak. Di tengah-tengah kondisi yang menghimpit masyarakat, justru warga menjadi jadi objek. Penjelasan pemerintah seperti anak singa makan padi alias tidak masuk akal," tukas pengurus eksekutif LMND Kota Denpasar Aziez Suryo Putro Pribadi di sela-sela aksi.
Baca Juga:
DENPASAR - Kenaikan tarif Dasar Listrik (TDL) disambut aksi penolakan oleh mahasiswa di Denpasar, Demo yang dilakukan oleh Liga
BERITA TERKAIT
- 405 PPPK Magelang Dilantik, Sepyo: Harus Bersyukur karena Terpilih Menjadi ASN
- 689 PPPK Batam Terima SK, Ini Pesan Muhammad Rudi
- Ratusan PPPK 2023 Teken Kontrak Kerja, Serfianus: Mereka Siap Bekerja Secara Profesional
- Jadi Tersangka Penusukan Debt Collector, Aiptu FN Tetap Berdinas di Polres Lubuklinggau
- 113 Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi M 6,2 di Garut
- 5 Mahasiswa Ini Ditangkap Polisi saat Pesta Miras dan Ganja, Duh