Demonstran Digranat, 51 Orang Terluka

Demonstran Digranat, 51 Orang Terluka
Demonstran Digranat, 51 Orang Terluka
BANGKOK - Pengunjuk rasa antipemerintah Thailand yang dimotori Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) kembali jadi sasaran ledakan granat. Serangan di Wisma Negara dan luar Bandara Don Muang yang diduduki massa berkaus kuning itu sedikitnya melukai 51 orang.

Tak ayal, hal tersebut makin menyulut ketegangan di negeri yang pernah dikenal dengan nama Siam itu. Demonstran menuding pemerintah berada di balik serangan tersebut. Namun, aparat keamanan menepis tuduhan itu.

"(Memang, Red) waktu telah habis. Tapi, kami masih terus mencari solusi yang pas. Polisi akan terus berkompromi tanpa menggunakan kekerasan dan senjata," tutur asisten Kepala Kepolisian Thailand Pongsapat Pongcharoen. Hal itu tak akan mudah dilakukan. Sebab, para demonstran PAD juga sesumbar tak akan mengakhiri aksi hingga PM Somchai Wongsawat benar-benar mundur.

PAD kian menunjukkan kesiagaan. Pasukan keamanan mereka yang berjaga di Suvarnabhumi bersiap di belakang barikade ban, kayu, dan kawat berduri. Pula mempersenjatai diri dengan tongkat golf dan senjata-senjata lain, termasuk tameng yang dicuri dari pasukan antihuru-hara. "Apa pun yang terjadi, kami terus berjuang," seru Chamlong Srimuang, pemimpin senior PAD yang juga pensiunan jenderal.

BANGKOK - Pengunjuk rasa antipemerintah Thailand yang dimotori Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) kembali jadi sasaran ledakan granat. Serangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News