Dendam Putra Model Mongolia Ancam Reputasi Najib Razak

Dendam Putra Model Mongolia Ancam Reputasi Najib Razak
Najib Razak tiba di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur untuk menjalani sidang perdana sebagai terdakwa dugaan korupsi dana 1MDB, Rabu (4/7). Foto: AP

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Bayarkhuu Bayarjargal masih berusia 9 tahun ketika ibunya, Altantuya Shaariibuu, tewas di Malaysia. Altantuya jadi korban pembunuhan. Kasus itu membuat Bayarkhuu trauma. Kini dia menuntut balas.

Bayarkhu mengunci mulutnya rapat-rapat. Sambil menunduk, dia keluar dari ruang sidang Pengadilan Tinggi Shah Alam, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Rabu (30/1).

Di ruangan kecil yang baru dia tinggalkan tersebut, jaksa dan pengacara mengupas habis masa lalunya. Tepatnya setelah kematian sang ibu pada 18 Oktober 2006 lalu. Altantuya menemui ajal setelah dua peluru bersarang di kepalanya dan C4 meledakkan jasadnya.

"Saat itu saya bertanya-tanya, mengapa saya begitu sial karena kehilangan seorang ibu," ujar Bayarkhuu kepada Sangeet Kaur Deo, pengacara yang mewakili keluarganya.

Bayarkhuu mengenang Altantuya sebagai sosok ibu yang penyayang. Tapi, perempuan yang berprofesi sebagai model tersebut juga suka bertualang. Mendiang Altantuya kerap mengajak anak-anaknya ke bioskop, pergi tamasya, atau sekadar melepas penat di taman bermain.

Bernama melaporkan bahwa keluarga mendiang Altantuya menuntut ganti rugi RM 100 juta atau setara Rp 341,13 miliar kepada mereka yang merenggut nyawa perempuan cantik asal Mongolia itu. Mereka yang menjadi sasaran tuntutan adalah mantan Inspektur Polisi Azilah Hadri, Sirul Azhar Umar, analis politik Abdul Razak Baginda, dan pemerintah Malaysia.

Sebenarnya, gugatan yang Bayarkhuu ajukan masuk sejak 4 Juni 2007. Tapi, rezim Perdana Menteri (PM) Najib Razak mengabaikan gugatan tersebut. Sebab, para pelaku pembunuhan adalah orang dekat politikus 65 tahun itu.

Kini, setelah Najib lengser, barulah gugatan Bayarkhuu diproses. Dalam gugatannya, anak lelaki Altantuya tersebut mengaku shock dan mengalami trauma psikologis berkepanjangan pasca kematian ibunya. Karena itu, dia merasa berhak mendapatkan kompensasi dari para pelaku pembunuhan.

Kematian model asal Mongolia, Altantuya Shaariibuu 12 tahun lalu masih merepotkan Najib Razak dan kroni-kroninya sampai sekarang

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News