Densus Tangkap 10 Orang Terkait Bom Panci Bekasi, Bisa Bertambah...

Densus Tangkap 10 Orang Terkait Bom Panci Bekasi, Bisa Bertambah...
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengklaim bahwa Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap sepuluh orang terkait jaringan teroris yang merencanakan serangan di Istana Presiden.

‎"Setidaknya ada sepuluh yang sudah diamankan yang teridentifikasi dalam satu jaringan. Di mana sel-sel baru ini merupakan sel dari Bahrun Naim dan beberapa tokoh-tokoh yang tergabung dalam JAD (Jamaah Ansorut Daulah, red)," kata Boy di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.  

Boy mengaku, penangkapan sepuluh orang tersebut bisa bertambah. Hanya saja, hingga Rabu (14/12) malam, baru sepuluh terduga teroris yang diamankan. ‎"Jadi sepuluh orang dengan barang buktinya terus dilakukan pemeriksaan," jelas Boy. (mg4/jpnn)

‎Berikut kesepuluh terduga teroris yang kini diamankan Densus 88: 

1. Muhammad Nur Solikin alias Abu Ghurob Alias Abu Abdullah bin Burhadi (26) merupakan tokoh pimpinan sel yang juga melakukan perekrutan langsung Dian Yulia Novi yang merupakan calon "pengantin" yang akan melakukan eksekusi dengan menggunakan bom panci. Bom panci ada di pojok yang sudah dilakukan disposal oleh petugas termasuk teridentifikasi menerima transfer uang. Transfer dari luar negeri dari Bahrun Naim.

2. Agus Supriyadi alias Agus bin Panut Harjo Sudarmo (36) wirausaha. Peran dalam kelompok ini antara lain membawa bahan peledak dari tempat asalnya Jawa Tengah menuju ke Jakarta termasuk menyiapkan sarana transportasi dan menyimpan di kontrakannya Dian bersama Nur Solihin. 

3. Suyanto alias Abu Iza alias Abu Daroini bin Harjo Suwito (40). Petani yang menyediakan rumahnya menjadi tempat wadah untuk dilakukannya perakitan bom. Ikut mengantar bom tersebut ketika akan persiapan dibawa ke Bekasi. 

4. Khafid bin Antoni alias Toni bin Rifai (22). Mahasiswa yang perannya membuat bahan peledak di rumahnya di Ngawi dari panduan Bahrun Naim dari jarak jauh. Merakit bom bersama, intens komunikasi dengan Bahrun Naim.

5. ‎Arida Putri Maharani binti Winarso usia (25) mengetahui tentang rencana pembuatan bom dan fasilitator menerima dana dalam rangka pembuatan bom.

JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengklaim bahwa Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap sepuluh orang terkait jaringan teroris

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News