Desakan Tunda FTA Makin Kuat

Desakan Tunda FTA Makin Kuat
Desakan Tunda FTA Makin Kuat
JAKARTA – Direktur Pusat Advokasi dan Konsultasi Ritel Indonesia, Hermawi F Taslim mendesak pemerintah untuk merenegosiasi Free Trade Agreement (FTA) Asean-China. Jika tidak, perjanjian perdagangan bebas yang dirancang berlaku Januari 2010 itu akan melegalkan produk China membanjiri pasar Indonesia. Akibatnya, industri dalam negeri akan mati karena kalah bersaing.

 “Kalau saya presiden, saya panggil para menteri, FTA kita tunda. Mungkin memalukan, tapi bangsa itu jauh lebih penting. Boleh ditunda karena belum siap. Kenapa tidak? UUD 1945 saja jauh lebih tinggi kedudukannya daripada perjanjian ini sudah diamandemen karena kepentingan rakyat. Kita boleh tunda, demi rakyat,” kata Hermawi pada diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Sabtu (19/12).

Dengan infrastruktur yang belum memadai dan harga produk dalam negeri yang lebih mahal dari produk China akan  mempercepat proses matinya industri dalam negeri. “Barang China itu ada dua karakteristiknya, murah dan murah sekali,” kata Hermawi  yang juga pebisnis di Pasar Glodok.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G Ismy mengatakan, serbuan produk China yang masuk ke dalam negeri tidak akan bisa dibendung ditambah dengan kesiapan pemerintahnya. Infrastruktur  yang memadai menjadikan produksi tekstil dan garmennya terjaga.

JAKARTA – Direktur Pusat Advokasi dan Konsultasi Ritel Indonesia, Hermawi F Taslim mendesak pemerintah untuk merenegosiasi Free Trade Agreement

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News