Sepak Bola Gembira Berujung Duka

Detik-detik Benturan Choirul Huda Hingga Meninggal Dunia

Detik-detik Benturan Choirul Huda Hingga Meninggal Dunia
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda semasa hidup. FOTO: DOK DIPTA WAHYU /JAWA POS

Atas dedikasi Huda selama 18 tahun, manajemen Persela berencana memensiunkan nomor punggung 1 milik Huda.

Edi Yunan Ahmadi, manajer tim, menyatakan, hal itu merupakan bentuk apresiasi terhadap loyalitas Huda. Penghargaan untuk sosok legenda yang tidak akan tergantikan di Persela. ’’Huda adalah Persela. Dia pahlawan bagi kami,’’ tegasnya.

Jenazah Huda pun sempat dipulangkan ke rumah duka di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan. Sang istri, Lidya, tidak berhenti menangis dan memeluk jasad sang suami. Dia pun terpaksa dibopong ketika jasad Huda dimandikan.

Pemain, ofisial, dan pendukung fanatik Persela hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.

Sebelum dimakamkan, jenazah Huda disalati di Masjid Agung Lamongan sekitar pukul 21.00 tadi malam.

Tangis haru mengiringi pemberangkatan jenazah sepanjang perjalanan ke tempat peristirahatan terakhir.

Nama Huda masih dielu-elukan suporter Persela. Nama yang tidak akan lagi bisa mengawal gawang Persela di sepak bola nasional.

Selamat tinggal, Kapten. Selamat jalan. Semua aksimu pasti selalu dikenang... (*/c5/ang)


Saat itu, Marcel Sacramento yang berhasil lolos dari jebakan offside berhadapan dengan kiper Persela Lamongan Choirul Huda.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News