Detik – detik Menegangkan Penggerebekan di Rumah Pak RT, Ya Ampuuun

Detik – detik Menegangkan Penggerebekan di Rumah Pak RT, Ya Ampuuun
Police Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Peluru polisi juga menembus dan bersarang di pintu rumah Ipan. Ancah tertelungkup tak bernyawa tepat di pintu rumah Ipan.

Ipan yang membersihkan kamar mandi di belakang rumahnya juga menemukan 5 butir pelor besi yang biasa digunakan senjata replica.

Tubuh Ancah yang diyakini sudah tak bernyawa tanpa ceceran darah di TKP selanjutnya dilarikan keluarganya dibantu dengan warga sekitar ke RSUD IA Moeis. Nyawa Ancah tak tertolong.

Ipan menceritakan bagaimana kejadian yang diketahuinya dan berdasarkan CCTV di rumahnya. Ipan menyebut awalnya Ancah duduk bersama Supan, warga setempat, di tempat duduk pinggir jalan samping rumahnya yang biasa disebut meja bundar.

"Dari CCTV di depan rumah saya itu terlihat sejumlah motor yang dikendarai polisi mendadak berhenti. Ancah lalu lari ke dalam rumah saya menuju dapur. Di situ saya terbangun karena mengira ada kebakaran," kata Ipan.

Ipan hanya melihat dan mendengar polisi dan Ancah saling berteriak. Tapi teriakan itu tak jelas didengarnya meski dengan posisi dekat.

"Polisi yang mengejar ke dalam rumah saya kemudian keluar. Kemudian dari samping luar rumah terdengar beberapa kali tembakan. Saya tetap berada di dalam rumah bersama istri dan anak-anak," ucap Ipan.

Salah seorang putra Ipan yakni Alfi yang ketika itu berada di luar rumah melihat polisi yang berjumlah 5 orang itu balik dikejar Ancah. Kabarnya Ancah mengejar sembari memegang pisau.

Polisi menggerebek rumah Pak RT di Samarinda Seberang lantaran pria terduga pelaku pengedar narkoba sembunyi di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News