Detik – detik Menegangkan Penggerebekan di Rumah Pak RT, Ya Ampuuun

Detik – detik Menegangkan Penggerebekan di Rumah Pak RT, Ya Ampuuun
Police Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Sementara itu Ramadan, adik Ancah merasa heran dengan tindakan polisi yang dinilainya tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

"Korban merupakan target salah sasaran. Kami keluarga sedang berembuk tindakan apa yang selanjutnya kami lakukan," ucap Ramadan ditemui di rumah duka usai pemakaman.

Ramadan mengaku sempat mempertanyakan surat penangkapan yang membuktikan Ancah adalah benar target operasi (TO) polisi. Tapi pertanyaannya itu diacuhkan. "Tidak ada surat itu," katanya.

Selama proses pemulangan jenazah Ancah ke rumah duka untuk disemayamkan dan dimakamkan pukul 10.00 Wita, Ramadan juga tak melihat seorang pun polisi datang ke rumah duka.

"Dari tadi tidak ada polisi. Malam tadi saja waktu di rumah sakit ada polisi yang katanya dari Propam," ujarnya.

Terpisah, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto membenarkan adanya kejadian itu. Namun menurutnya tindakan anggotanya di lapangan itu sudah sesuai SOP.

"Betul sudah terjadi korban dalam pelaksanaan standar operasional prosedur khususnya tentang upaya paksa. Yang bersangkutan sudah diperingatkan, baik itu secara Perkap 1 Tahun 2009 kemudian juga bahaya bagi si petugas itu dan orang lain," jelas Vendra.

Dijelaskan Vendra, Ancah pada saat itu membawa senjata tajam. Sebelum mengambil tindakan tegas, polisi sudah mengeluarkan tembakan peringatan.

Polisi menggerebek rumah Pak RT di Samarinda Seberang lantaran pria terduga pelaku pengedar narkoba sembunyi di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News