Detik- detik Mengerikan Supardi Bunuh Ibu Angkatnya, Motif Sudah Jelas

Detik- detik Mengerikan Supardi Bunuh Ibu Angkatnya, Motif Sudah Jelas
Supardi (tengah) dipapah petugas kepolisian. Foto: Lombok Post/JPG

Dia melihat, kondisi ruko dan rumahnya tak dikunci. Dia semakin curiga ada sesuatu. ”Saat saya masuk ke rumah Miskiah. Saya kaget, melihat kondisi darah yang berceceran di lantai,” ungkapnya.

Saking panik, dia teriak meminta tolong ke warga sekitar. Warga pun berkerumunan dan menghubungi pihak berwajib. ”Siapa sih yang tega melakuka ini semua,” keluhnya sambil meneteskan air mata.

Kasatreskrim Polres Mataram AKP Joko Tamtomo mengatakan, pelaku juga sempat diperiksa. Tetapi, dia mengelak. “Penyidik banyak bertanya kepada Supar, tetapi dia pintar mengelak,” kata Joko.

Pelaku mengaku tidak pernah melakukan pembunuhan. Karena, pada malam itu dia tidak tidur bersama korban pada malam itu. Karena kurang kuat bukti, Polisi pun melepaskannya. Polisi tak patah arang. Mereka mencari jalan lain untuk mengungkap kasus itu.

Polisi melacak nomor imei Hp milik korban. Diketahui, Hp tersebut berada di wilayah Desa Gelanggang, Kecamatan Sakra, Lotim. ”Hp itu dipegang inak Gepat,” ujarnya.

Dari keterangan Inak Gepat, Hp tersebut didapatkan dari Is. Tak berselang lama, Is langsung dijemput guna diinterogasi. ”Dari pengakuannya, ia melakukannya bersama Supar dan Satria,” ungkapnya.

Supar langsung diburu. Saat ditangkap, Supar diberikan empat timah panas di kaki kanan dan kirinya. ”Saat ditanya, Supar masih saja mengelak. Setelah dihadirkan pelaku lainnya, Supar tak bisa mengelak lagi,” kata dia.

Supar mengatakan, awal dia merencanakan itu, saat dirinya emosi tak dibelikan motor. Dia melakukan itu semua supaya bisa menguasai hartanya. ”Saya khilaf Pak. Saya khilaf,” kata dia sambil meneteskan air mata.

Supardi bersengkongkol dengan dua orang membunuh ibu angkatnya yang selama ini memberikan kasih sayang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News