Dharma Wanita KBRI London Dapat Pengetahuan soal Brexit

Dharma Wanita KBRI London Dapat Pengetahuan soal Brexit
Produsen peta di Eropa mengeluhkan ketidakjelasan terkait Brexit. Foto: Pixabay

jpnn.com, LONDON - Pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI London menggelar ceramah tentang Brexit di Inggris dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari khususnya dalam belanja rumah tangga.

Ceramah iyang disampaikan Fungsi Politik KBRI London M. Iqbal Sirie itu berlangsung  di Wisma Nusantara kediaman Dubes RI di Bishops Grove, London, Selasa siang (17/9).

Dalam pertemuan kali ini juga diadakan perkenalan dengan anggota dan pengurus baru DWP dan  arisan sebelum pemaparan singkat mengenai Brexit.

"Sebagai kaum perempuan yang tinggal di Inggris kita juga perlu mengetahui situasi yang terjadi di Inggris termasuk Brexit  yang sedang hangat-hangatnya menjadi pemberitaan,"  kata Ketua DWP KBRI London Hana A Satriyo.

“Mungkin ibu-ibu juga pernah ditanya oleh teman-teman di Tanah Air, apa itu Brexit dan ada apa dengan Brexit, apa dampaknya pada kita ,” ujar istri Dubes Indonesia untuk Inggris Dr Rizal Sukma.

Menurut Hana, yang pernah menuntut ilmu di School of Oriental and African Studies di London tahun 1995 - kaum ibu harus mengetahui Informasi dasar apa itu Brexit. "Sebagai perempuan dan masyarakat umum paling tidak kita tahu informasi dasar apa itu Brexit serta apa dampaknya bagi kita selain itu kita juga perlu tahu dampaknya bagi Indonesia."

Umumnya kaum perempuan awam politik di Inggris, ujar mantan Direktur di Asia Foundation itu.

Sementara itu dalam paparannya M. Iqbal Sirie mengakui Brexit tidak terlalu berdampak dengan Indonesia meskipun ada penurunan dalam investasi dan perdagangan Inggris, namun di sisi lain nilai tukar rupiah terhadap poundsterling lebih baik.

Pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI London menggelar ceramah tentang Brexit di Inggris dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari khususnya dalam belanja rumah tangga

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News