Diadili, Duch Minta Dimaafkan Dosanya

Diadili, Duch Minta Dimaafkan Dosanya
SESAL - Kaing Guek Eav alias Duch, sosok kejam era Khmer Merah yang berada di balik keberadaan penjara S-21 di Kamboja, yang telah menyiksa dan menghilangkan lebih dari 12.000 nyawa, kini mengaku menyesal dan ingin meminta maaf. Foto: Mak Remissa/EPA.
Ucapan dan permintaan maaf Duch itu, yang disiarkan langsung di TV nasional Kamboja, ditanggapi dingin - bahkan membuat muak - sejumlah besar warga negeri itu. Bou Meng misalnya, salah satu dari sekitar selusin saja orang yang berhasil keluar hidup-hidup dari Tuol Sleng, mengatakan terus terang ia meragukan penyesalan Duch.

"Kami (para korban) telah menangis bersama. Kami tahu, tangisan dan air mata kami berasal dari penderitaan. Tapi saya tak yakin dengan (air mata) Duch," tegasnya.

Demikian juga halnya dengan Norng Charnpal, yang dalam usia kanak-kanak saat itu dibebaskan dalam keadaan kotor, kelaparan dan ketakutan, ketika Tuol Sleng akhirnya ditutup. Bahkan ibunya pun meninggal di sana. Norng menegaskan bahwa ia sama sekali tak ingin Duch meminta maaf.

"Aku tak mau mendengarkan semua ini. Ini tidak nyata, dan ini tidak cukup bagi keluargaku. Lihatlah dia (sekarang). Dia seorang laki-laki tua, yang sudah melalui jalan hidup yang panjang. Dari caranya berbicara, aku tak yakin dia benar-benar (menyesal)," ucapnya pula. (ito/JPNN)

PHNOM PENH - Kepala eksekutor Khmer Rogue (Khmer Merah), sekaligus kepala penjara yang diyakini bertanggungjawab atas penyiksaan dan pembunuhan lebih


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News